9. Keseruan dibalik Pemadaman bergilir.

645 139 92
                                    


9. Keseruan dibalik Pemadaman bergilir.

malam ini kontrakan sunyi senyap, beberapa anak pada mendekam dikamarnya fokus ngerjain tugas. Beberapa lagi ada yang ngumpul di ruang tengah, gelosoran dilantai sambil ngerjain tugas walaupun mata mereka kadang-kadang fokus ke TV yang lagi nayangin film seru.

"tumben ada tugas lo, pur. biasanya nge game mulu." Ledek galaksi, yang tangannya lagi sibuk bikin tugas maket replika gedung fakultas arsitektur. Purnama memijat pangkal hidungnya, dahinya mengkerut.

"tau, nih. Gua juga gatau. Tetumbenan banget dosen dosen dikampus gua ngasi tugas suruh bikin web semua. Pake variasi bahasa C. Pusing, jir." Ucap purnama seraya menunjukan layar laptop di pangkuannya pada galaksi.

Galaksi meringis, soalnya dia ga ngerti sama sekali dengan deretan simbol bercampur angka dan huruf yang terpartri di laptop milik purnama, "Untung gua ga jadi masuk teknik informatika, kalo ga udah jadi mahasiswa abadi kali gua karna ga lulus lulus." Ucapnya.

purnama terkekeh, "sebenernya belajar pemrograman itu seru. Belajar bahasa C nya juga asik. Tapi dikerjainnya harus dalam keadaan hepi alias senang, alias bahagia. Gaboleh pas lagi mood jelek, lagi ngomel, kalau ga, lu baru bikin sebaris dah mo banting laptop aja tuh pasti bawaannya." Ucap purnama mengundang tawa keluar dari mulut galaksi sekaligus esta yang tadinya anteng-anteng aja ngedit film untuk tugas akhirnya ikutan ketawa juga.

"eh, tang. Lo jadikan mau bantuin gua buat ngisi soundtrack untuk film tugas akhir gua?" Tanya semesta pada bintang yang lagi sibuk ngedit foto hasil jepretannya dia yang bakal dijadiin nilai tugas. Tanpa menoleh bintang mengangguk.

"iya, bang. Jadi. Gua udah bikin beberapa sample instrumen gitarnya nanti gua kasih ke lo kalau udah finishing. sama lirik lagunya udah beberapa bait gua tulis. Lg buntu bikin kata-kata." Ucap bintang.

Semesta mengangguk paham, "minta tolong langit aja noh. Dia kan juga ahli dalam merangkai kata. Puisinya dia banyak yang bagus di jurnal jurnalnya." Sambung orbit yang duduk disebelah bintang seraya mengerjakan laporan yang mayoritas berisi angka itu. Padahal cuma satu soal matematika yang dikerjain, tapi jawabannya menghabiskan satu lembar folio, orbit mo mati aja pas ngerjainnya.

"Auriga juga bisa. Dia kan penikmat kopi senja banget. Jago juga dia kalau nulis kata kata seindah rembulan." Ucap orbit lagi.

"Lu selain bisa main gitar, bisa main apa lagi, tang?" Tanya purnama. "gua cuma pernah liat lo main gitar doang soalnya."

bintang menatap langit-langit ruang tamu, "gua waktu SMA bisa main piano, bisa main drum juga." Ucapnya yang membuat yang lainnya melongo.

"sumpah lo seharusnya bikin band sendiri aja bego. Membelah diri lo sana, biar lo bisa jadi gitaris, drumer, sama vokalisnya sekaligus." Ucap orbit.

orbit langsung kena tabok sama galaksi, "lo kata bintang amoeba bisa membelah diri?!!"

"tapi bener kat--- " //

JEBRET!












"AYAMM!!! KOK MATI LAMPU?!!! MAMA TAKUT ADA HANTU!!"

"WOIII SKRIPSI GUA GAGAL DIKIRIM!!!! KOK WIFI MATI!!!"

"ANJING!!! ELSA LAGI NYANYI LET IT GO JADI KEPOTONG!! WOI SIAPA SIH YANG MATIIN LISTRIK!!!!!"









"WADAW!!" Ini pekikan galaksi karna tiba-tiba aja, ditengah kegelapan yang tiba-tiba melanda kontrakan dunia, ada yang pukul kepalanya ga tau pake apaan? kayaknya sih panci, soalnya nyaring banget.

[✔]1.tongkrongan dunia : rumah ke rumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang