warning : prepare the major plot of this story :)
long, but insha Allah worth to read☺
Prepare ur self :)
chapter 66. tentang kokoh, yang perlahan tumbang.Virgo sadar betul dengan keputusan yang diambilnya selepas ia saling bercerita dengan sang papa. Saat semua kata yang disimpan dalam kepala sudah diutarakan semuanya, saat semua tanya satu persatu terjawab karenanya, Virgo memutuskan untuk meminta sang papa memutar balik-an laju mobilnya untuk kembali ke rumah. Ke rumah, yang sebenar-benarnya rumah.
"Pelan-pelan aja nanti pas ngomong sama mama kamu. Papa tau kamu geregetan sama mama kamu, tapi jangan di-gas, mama kamu takut nanti." Ucap sang papa mengingatkan sembari terkekeh kecil diakhir kalimatnya, yang dibalas oleh Virgo dengan kekehan juga dan anggukan tanda mengerti.
"iya, pa. Virgo coba nahan diri nanti. Papa pulang gih, nanti kemaleman terus kecapek-an." Ucap Virgo, yang langsung diangguki sang papa.
Kemudian, mobil sang papa melaju menjauhinya. Dan begitu mobil itu sudah menghilang dari pandangan, Virgo melangkahkan kakinya menuju rumah yang sudah ditempatinya semenjak ia lahir ini. Membuka pagar hitam itu pelan-pelan, lalu melangkahkan kakinya cepat-cepat. Setelahnya, Virgo menekan tombol bel rumah dengan tergesa-gesa, mencipta bunyi bel yang bersahutan, yang terdengar sangat menyebalkan karna Virgo benar-benar memencet tombol itu tanpa henti.
Hingga pada akhirnya pintu kayu itu terbuka dan menampilkan sosok sang mama yang terkejut dihadapannya, Virgo berhenti menekan bel pintu rumahnya. "tunggu, jangan marah marah sama mama dulu. Mama bisa jelaskan..." Ucap sang mama, ketara sekali begitu panik.
"CK!" Virgo mendecak sebagai respon utama, "Mama tuh... ya ampun. Ma, tau ga? aku dikontrakan punya banyak abang, yang sebagian besar cerita hidupnya aku tahu. Dan mama tahu? kita semua punya satu kesamaan, satu akar masalah yang mendasari semuanya. Mama tau ga apa? komunikasi, ma. Komunikasi. Kami semua cenderung suka memendam, suka menyimpan, sampai semuanya meledak, hampir engga punya kesempatan untuk diperbaiki. Dan kita pun... sama, ma. Sama." Ucap Virgo cepat, batal sudah agenda menahan dirinya.
Biarlah, sudah kepalang lepas, terobos saja sekalian. "kami cenderung menyimpan semuanya, sampai meledak karna terlampau takut. Sama, sama kayak kita. Sama kayak mama. Duh, ma, Virgo paham betul mama sibuk seperti apa, Virgo paham betul di sebagian besar masa kecil Virgo, Virgo banyak ditemenin papa yang selalu punya banyak kesempatan untuk bisa bawa pekerjaan kerumah dan main sama Virgo, beda sama mama, yang kerjaannya hampir tiap hari dirumah sakit. Virgo paham..." Ucap virgo lagi, kini jauh lebih berapi-api.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]1.tongkrongan dunia : rumah ke rumah
Teen Fictionterlalu sibuk berkelana, singgah dari rumah ke rumah, anak-anak terkadang suka lupa. ada 'pulang' yang selalu menanti mereka dengan tangan terbuka. 26 Oktober 2019- 29 Oktober 2020 {dunia tongkrongan new version} ©2020 || dunia.series || vol.1