69. Apakah kamu masih terus berpikir seperti itu?

206 72 29
                                    

Trigger warning ⚠
this fics may includes any sensitive contents like abuse (emotional-verbal-pshycal child abuse, child neglect, absent parents, toxic family), contents some violence, blood, mental health issue and others. So, kamu bisa menutup laman ini jika ada satu dari hal ini yang dapat mengganggumu.

Chapter 69. Apakah kamu masih terus berpikir seperti itu?

malam kembali ke perusahaan dengan gedung menjulang yang masih berada dibawah nama ayahnya. Malam menengadah, menantang matahari untuk menatap ujung gedung itu. Helaan nafas keluar dari bibirnya, sebentar lagi, perusahaan ini akan jatuh ke tangannya. Dan ia akan menjadi boneka sang ayah sepenuhnya.

Setelah pengalihan nama itu, malam tahu apa yang direncanakan oleh sang ayah. Kembali pada sesuatu yang selama ini adalah kedok sebenarnya dari perusahaan yang dibentuknya.

Malam tahu. Hanya, dia tidak punya cukup bukti kuat untuk benar-benar membongkar itu semua pada dunia.

Sekali lagi, malam menantang matahari yang bersinar terik diatas kepalanya. Pikirannya menerawang, tangannya terulur keatas membuat gerakan seperti hendak meraih matahari yang ada diatasnya. Tak bisa, sampai kapanpun, sang malam tak akan pernah benar-benar bisa mendapatkan mentarinya.

tak akan pernah bisa.


"Tuan?"

Malam berbalik, lantas mendapati seorang bodyguard yang beberapa hari ini selalu mengikutinya. "ada apa?"

"saya hendak memberikan beberapa map untuk anda baca. Diantaranya adalah prosedur pengalihan nama perusahaan. Tuan besar ingin anda cepat-cepat untuk mengurusnya." Ucap sang bodyguard. Malam mengangguk, meraih tiga map yang ada ditangan bodyguardnya itu.

Lalu malam membacanya satu persatu. Tak ada yang aneh, isinya memang sepenuhnya surat pengalihan nama perusahaan. Lalu malam membuka map kedua, dimana dia melihat banyaknya aturan baru. Atau bahkan, aturan-nya sudah semua berubah. Jauh lebih padat, ketat dan jauh lebih.... kejam.

Dahi malam mengernyit, "tidak kah ini terlalu berlebihan? Mereka manusia, bukan budak." Ucapnya.

Sang bodyguard terkekeh kecil, "tuan, anda tahukan anda tidak punya kuasa penuh untuk protes?"

[✔]1.tongkrongan dunia : rumah ke rumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang