Luka tanpa bekas

216 15 2
                                    

♡Happy Reading


Selagi kamu bisa sendiri Kenapa harus berdua?! Dan
Selagi kamu punya sahabat! Kenapa harus punya pacar?!

~AghataPrisilla

"Aghata."

"Ta, gue mohon buka pintunya." Ucap Kiran sambil terus mengetuk pintu kamar Aghata yang terkunci rapat. Kiran baru tahu tadi malam soal insiden Aghata dan juga Rico, ia melihat Video yang di kirimkan oleh salah satu adik kelasnya, di mana dalam video itu sudah ada Aghata yang sedang di permalukan oleh lelaki bajingan itu.  jujur ia sangat menyesal kemarin karna harus pergi meninggalkan Aghata dan membiarkan Rico untuk bersamanya.

"Ta...hikss, gue mau liat lo,Ta. Gue berasa gak berguna banget, maafin gue, Ta." Kiran terisak karna Aghata tak kunjung membukakan pintunya.  Bagas yang melihat Kiran terisak pun memeluk gadis itu, menepuk punggungnya agar wanita ini bisa lebih bersabar lagi, mungkin Aghata butuh waktu untuk sendiri.

"Usah, Ran. Mungkin Aghata lagi pengen sendiri." Ucap Bagas berusaha menenangkan Kiran.

Kiran menggelengkan kepalanya,"Gue berasa gak berguna, Gas. Disaat dia lagi butuh gue. Gue malah gak ada saat itu."

"Pasti dia rapuh banget saat ini, Gas."

"Udah, lo jangan salahin diri lo sendiri, Aghata cuma pengen sendiri, dan lo harus mengerti itu, gak gampang, Ran buat ngilangin rasa sakit itu, gue juga ngerasain apa yang Aghata rasakan."

"Tapi, Gas--,"

"Udah yah! Mending sekarang kita pulang dulu, besok kan kita masih bisa bertemu dengan Aghata, kita kasih waktu buat dia sendiri, kita kasih waktu buat Aghata menenangkan hatinya, Oke." Jelas Bagas. Kiran akhirnya mengangguk, ia harus bisa memaklumi kondisi Aghata saat ini, mungkin dengan sendiri Aghata jadi lebih baik. Sebelum ia benar-benar pergi, Kiran sempat melirik pintu kamar Aghata, dan tersenyum kecut, setelah itu Bagas membawanya keluar.

Aghata menundukan wajahnya sambil memeluk lututnya sendiri di balik pintu kamarnya, rasanya Aghata ingin sekali menemui Kiran dan Bagas di depan, mencurahkan sakit hatinya, memeluk Kiran erat. Namun! Ia urungkan, Aghata tidak ingin terlihat lemah di depan kedua sahabatnya, Aghata tidak ingin terlihat lemah, biarlah mereka berfikir jika Aghata hanya butuh waktu, dan memang Aghata butuh waktu untuk menerima semuanya, menerima takdir yang telah tuhan gariskan untuknya.

"Maafin aku Kiran," lirih Aghata.

Diam-diam tadi Aghata mendengarkan perbincangan Kiran dan Juga Bagas, benar apa yang di katakan Bagas.  Tidak gampang untuk menghilangkan rasa sakit yang ada dalam hati kita, apa lagi goresan itu terlalu dalam, Aghata sendiripun tidak tahu cara menyembuhkannya.
Ia hanya bisa berharap, semoga Aghata bisa melupakan insiden itu dengan cepat, walapun rasanya tidak mungkin.

🍁🍁🍁

Club

Adalah tempat terbaik bagi RICO ADNAN NUGROHO untuk melupakan semua kejadian kejadian yang membuat dirinya tidak tenang. Bagaimana tidak? Semenjak kejadian beberapa hari yang lalu membuat Rico terus terbayang akan sosok Aghata. Ia ingin sekali rasanya meminta maaf kepada Cewe yang sudah ia kecewakan waktu itu, ingin rasanya ia memeluknya dan tidak ingin melepaskan nya kembali. Namun semuanya hanya keinginannya saja tanpa mau mewujudkannya. Karna satu hal! Yaitu GENGSI, Rico terlalu naif untuk meminta maaf sehingga membuat Rico menjadi Egois. Entah lah! Yang ia butuhkan sekarang hanyalah minuman, untuk menghilangkan Bayangan Aghata darinya. Namun nihil, semuanya percuma karna Bayangan Aghata selalu tampak jelas di depannya, dan senyuman Aghata yang membuat hati Rico terasa sakit.

AGHATA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang