Kamu?

191 22 3
                                    

🍒HAPPY READING🍒

CINTA
Memang tidak harus memiliki
Tapi jika kita berharap kepada dirinya Apa itu salah?

~AghataPrisilla


Setelah acara pesta kemarin semua murid dan guru di liburkan untuk satu hari, mungkin untuk mengistirahatkan diri mereka masing masing,  karna pesta selesai jam 12 malam. Disaat yang lain beristirahat. Aghata malah pergi membantu nenek dan kakeknya berjualan di pasar. Padahal ia kemarin tidak cukup tidur.  Dan sekarang ia harus berangkat sendiri karena ia bangun kesiangan, semuanya gara-gara Rico, coba saja kalau lelaki itu membangunkannya.

Ya! Gara gara dia Aghata baru pulang subuh. Untung saja ia bisa memberi alesan kepadan nenek dan juga kakeknya. Jadi ia tidak harus mendapatkan omelan nenek kakeknya. Aghata memakai kendaraan biasa miliknya yaitu. Motor Vespa yang sering ia gunakan, Agahta tidak malu ke mana mana harus membawa vespa itu. Kalo kata Aghatamah

"KENAPA HARUS MALU.HIDUP KITA.KITA YANG JALANIN,"

Saat ia keluar dari gang rumahnya
Mata Aghata melihat seorang laki laki bersama perempuan di dalam mobil sedang.... Astaga mereka sedang berciuman mesra. Aghata yang melihat hal itu merasa jiji.
''Apakah tidak ada tempat lain," gerutu Aghata.

Saat Aghata hendak pergi lelaki yang di dalam mobil tersebut turun dan seketika mata Aghata membulat sempurna. 'Dia lagi?!'

"Lo ngintip?" Tanya seorang laki laki yang sedang ada di hadapan Aghata sekarang. Aghata menggelengkan kepalanya, siapa juga yang ngitip, bikin dosa iyah,"Enggak!"

"Gak usah bohong,"

Aghata berdecak kesal,"aku emang gak ngintip. Lagian apa kamu enggak ada tempat lagi apa selain di komplek aku. RICO."

Ya! Lelaki yang sedang bercumbu bersama wanita itu ialah Rico. Ah sial, kenapa Aghata harus melihat hal yang menjijikan itu sih. Rico tertawa sini."gak usah munafik. Lo juga mau kan gw gituin,"

Mata Aghata membola seketika."Amit amit. Minggir." Ujarnya sambil memyalakan motornya kembali.

"Gw gak mau,"

"Minggir. Aku harus ke pasar ,"

Satu alis Rico terangkat."Ke pasar?" Beonya.

"Iya kepasar. Aku harus bantu nenek sama kakek jualan. Jadi cepetan minggir,"

"Lo jualan?"

"Ko kamu banyak tanya sih," kesal Aghata

"Emang iya?"

"MINGGIR RICO AKU UDAH SIANG, INI JUGA GARA GARA KAMU," teriak Agahta membuat Rico langsung menutupi telinganya,"Santay dong."sinisnya.

Aghata hanya memutar bola matanya malas, lalu pergi setelah Rico memberi jalan untuknya.

***

"Assalamualaikum nek," ujar Aghata saat sampai di pasar.

"Waalaikumsalam, Ta. Nenek kira kamu gak bakal ke sini," jawab Nenek Aghata.

AGHATA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang