Siapa Agasa

169 12 1
                                    

Follow, vote and coment yah❤

HAPPY READING🍒


Sudah hampir satu minggu, Aghata harus bolak balik rumah sakit, dan hampir satu minggu juga Nenek dan Kakeknya belum sadarkan diri.

Dan....

Seperti biasa, aktivitas yang akan Aghata lakukan di hari minggu yang cerah ini adalah, berjualan kembali, mencari uang yang banyak agar ia bisa membayar pembiayaan rumah sakit. Bagi Aghata, kesehatan Nenek dan Kakeknya adalah hal yang paling utama, bahkan ia tidak memikirkan kesehatan-nya sendiri, Aghata terlalu memperhatikan Nenek dan Kakeknya. Sampai akhirnya ia sadar, jika dirinya belum makan dari pagi.

Kruwukk kruwukkk

Aghata menyetuh perutnya seraya tersenyum kecil,"iyah-iyah, nanti aku makan, asal kamu harus janji, kalo depan cowo. Jangan pernah bunyiin suara kamu ini, yah!" Tutur Aghata sambil menepuk perutnya pelan.

Aghata menjalankan motornya, mengelilingi kota jakarta, hanya untuk mencari makanan yang murah tapi banyak, dan tentunya enak.

.....

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, akhirnya Aghata sampai di Warung makan yang sangat sederhana, namun di gandrungi banyak pengunjung.

"Kayanya di sini enak deh." Celetuk Aghata. Ia memarkirkan motornya dan memasuki warung makan yang cukup ramai.

Celingak celinguk bak seperti orang kebingungan, akhirnya ia bisa menemukan kursi yang masih kosong, dan tersisa hanya satu. Tanpa menunggu, akhirnya ia segera menghampiri kursi itu, saat hendak mendorong kursi yang hendak ia duduki, ada tangan lain yang ikut mendorongnya.

Aghata menatap wajah orang itu dengan alis berkerut. "Kaya pernah liat." Gumam Aghata dalam hati.

"Hey!"

Tersadar, Aghata segera mengalihkan perhatiannya dan mendorong kursi itu di dekatnya.

"Apa?" Ujar Aghata ketus.

Lelaki itu terkekeh kecil."Kamu gak ingat dengan saya?!" Ujarnya.

Aghata menyipitkan matanya menatap lelaki di depan dengan intens.

"Kaya pernah liat, tapi di mana yah?!" Monolog Aghata polos.

Lelaki itu kembali terkekeh,"Saya. Agasa,"

Aghata menutup matanya sambil mengetuk-ngetuk dagunya. Tidak selang beberapa menit, akhirnya ia ingat siapa lelaki yang ada di hadapannya ini.

"Yah! Aku tahu, kamu yang waktu itu ngagetin aku kan?" Ujar Aghata.

Agasa menganggukan kepalanga serasa terkekeh kecil."Iyah, saya minta maaf."

"Kamu aneh deh, bahasa kamu itu gak nentu, kadang bilang saya, kadang Aku, kadang juga Gue." Cetus Aghata sambil memiringkan bibirnya.

"Emang kenapa?!" Tanya Agasa.

Aghata menggelengkan kepalanya cepat."gak papa, udah ah, aku mau makan, kamu cari tempat duduk lain sana."

"Saya mau di sini." Kata Agasa.

"Gak! Yang pegang kursi ini duluan kan aku." Balas Aghata cepat.

"Tapi saya pelanggan di sini."

Aghata menautkan kedua alisnya."Kamu fikir aku di sini pengemis?!" Cetus Aghata kesal.

"Maksd--,"

AGHATA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang