Salah faham

102 10 2
                                    

♡Happy Reading


Pagi ini Aghata harus berangkat sekolah bersama Rico, kemarin lelaki itu merengek kepadanya bak seperti anak kecil hanya karna ingin mengantarkannya sekolah, padahal Aghata sudah menolaknya berkali-kali, namun Rico tetap memaksa, yasudah dari pada pusing mendengar rengekan Rico, akhirnya Aghata mengiyakan ucapan Rico, dan lihat saja, pagi-pagi buta seperti ini lelaki itu sudah ada di hadapannya, dengan seragam lengkap dan cengiran yang membuat deretan gigi putihnya terekspose.

Rico membukakan pintu mobilnya menyilahkan Aghata untuk masuk, canda tawa di dalam mobil berhasil membuat kedua pipi Aghata keram, Rico selalu bisa membuatnya geli sendiri.

"Terus kamu tau? Dia ngompol di celana setelah aksi kejar-kejaran sama anjing pak soleh, Hahahha."

Aghata kembali tertawa, perutnya sampai terasa pegal akibat Rico, ia menyeka sedikit air matanya yang keluar akibat banyak tertawa,"Lagian kalian iseng banget, anjing lagi makan malah di ganggu, ya dia ngamuk lah."

"Kan tadinya aku kira tu anjing lagi di iket, mangkanya berani, eh taunya kagak, ya auto ngiprit."  Keduanya sibuk tertawa sampai tidak terasa bahwa mereka sudah ada di halaman parkir Bima Taruna.

"Gak terasa udah sampe aja." Rico melirik Aghata dengan mata menyipit,"Kamu mau berduaan lebih lama lagi sama gue?!"  Aghata menatap Rico sambil mengulum senyumnya ke dalam,"Ih, apaan sih. GR."

Aghata melangkahkan kakinya menuju kelas, meninggalkan Rico yang masih di parkiran, namun beberapa detik kemudian, Rico sudah ada lagi di samping Aghata, mensejejerkan langkahnya, Aghata melirik Rico lalu mengembungkan pipinya, karna gemas lelaki itu malah menyubit pipi Aghata membuat sang empu kesakitan..... candaan mereka banyak menuai opini-opini orang yang melihatnya, ada yang geram karna ke uwuan mereka berdua, ada yang iri, ada juga yang nyinyir melihat keduanya.

"Rico!!!" Langkah keduanya terhenti karna teriakan cewe dari arah belakang, Aghata berbalik melihat seorang siswi yang terus berjalan ke arahnya, Aghata menyentuh dadanya yang terasa sesak. Rico yang sadar perubahan raut wajah Aghata langsung mengkaitkan jari jemarinya dan menggenggam tangan Aghata.

"Apa?" Tanya Rico ketus saat Viola sudah ada di hadapan keduanya.

"Kenapa kamu gak dateng semalem? Papa sama mamah udah nunggu kamu, tapi kamu malah ngecewain aku." Viola mendekati Rico dan menarik lengannya yang menggenggam tangan Aghata.

"Lo apa-apan sih!!! Lagian emang gue peduli gitu!!!" Sentak Rico pada Viola. Aghata langsung mengelus lengan Rico agar lelaki itu bersikap tenang.

"Kamu kenapa bentak aku?" Ucap Viola membuat pasang mata menjadi terarah kepadanya, Viola melirik Aghata sinis,"Apa gara-gara cewe ini, dasar benalu."

Rico menatap Aghata yang sudah menundukan wajahnya, lalu beralih menatap Viola tak kalah tajam,"Lo yang benalu."

Viola menatap Rico sambil mengepalkan tangannya, lalu beralih menatap ke sekeliling yang sudah ramai siswa dan siswi,"heh!!! Asal kalian tahu, gue ini sebenernya tu--"

"Ikut gue!!!" Rico segera menarik tangan Viola untuk pergi dari kerumunan itu, dan meninggalkan Aghata yang menatap keduanya dengan tatapan sendu.

🍒🍒🍒

"Yuk." Rico menarik lengan Aghata.

"Ke mana?!!!"

AGHATA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang