Rencana

188 23 3
                                    

Jika dia benar mencintaimu
Dia pasti akan menjaga perasaanmu

~AghataPrisilla

Happy Reading
Semoga sukak^^

P

agi sekali Aghata sudah sampai di sekolah. Ia berangkat memakai motor vespanya.

Aghata dengan Bagas sudah sepakat bahwa Aghata akan terus pura pura tidak tahu akan taruhan yang Rico rencanakan dengan Lorenz. Bukan hanya Bagas. Tapi juga Kiran. Aghata tidak ingin ada yang di sembunyikan dari Kiran. Bagaimanapun Kiran juga sahabatnya. Yang membantunya kala orang orang membencinya.

Tiga hari berlalu. Aghata hanya merik napasnya pelan. Cinta pertamanya tudak sempurna! Aghata sungguh mencintai Rico. Namun! Saat mendengar Rico hanya menjadikannya bahan taruhan. Hati Aghata begitu sakit. Serasa di sambuk seribu cambuk. Agak alai memang. Tapi itu kenyataannya. Kenyataan bahwa Rico bukan untuknya.

Aghata ingin sekali meluapkan amarahnya pada orang tersebut. Namun ia tidak berani. Aghata siapa? Sampai berani menampar orang yang memiliki kuasa di sekolahan.
Dengan langkah gontay. Aghata terus berjalan di koridor menuju kelasnya. Sampai ia menubruk dada bidang seseorang. Aghata tau siapa yang ia tabrak. Wanginya sungguh Aghata kenal.yah! Dia Rico. Rico memandang Aghata dengan alis terangkat.

"Kenapa? Lo abis nangis?" Tanya Rico lembut.

Aghata melihat ke arah Rico.Tidak kuat menatap mata Rico. Aghata langsung memeluk Rico erat.Rico yang tidak tahu Aghata kenapa langsung membalas pelukan Aghata.

"Kenapa hum?" Tanya Rico

Aghata melepas pelukannya dari Rico. Ia menatap Rico sendu. Namun Aghata tetap bertahan akan tatapan itu. Sampai ia berucap---

"Kamu beneran cinta kan sama aku?" Tanya Aghata dengan senyuman yang membuat Rico seketika mematung melihatnya.

"Jawab. Kamu cinta kan sama aku?" Ulang Aghata

"Gw gak cinta sama lo Aghata. Sorry. Lo cuma gw jadiin bahan taruhan,"ujar Rico dalam hati

Rico tersenyum ke arah Aghata lalu mengelus puncak kepala Aghata lembut."gw sayang dan cinta sama lo, jadi gak usah mikirin hal hal yang buat lo sedih. oke."

Aghata hanya menunduk sambil menutup matanya erat.

"Itu bohong, bohong Rico aku tau itu bohong. Kenapa kamu permainkan hati aku seperti ini." Lirih Aghata dalam hati.

"Udah. Gak usah sedih, yuk ke kelas. Aku anterin sampe depan pintu." Ujar Rico.

"Enggak usah. Aku bisa sendiri ko," tolak Aghata.

"Kenapa?"

"Aku mau ke perpus dulu,"

"Oh! Yaudah gw duluan ke kelas yah, lo yang rajin belajarnya," kata Rico lalu pergi meninggalkan Aghata.

🍁🍁🍁

"Katin yuk ta," ajak Kiran setelah bel istirahat berbunyi

"Aku. Takut ketemu Rico," ujar Aghata pelan

Kiran yang mendengarnya langsung tersenyum ke arah Aghata."kalo lo jauhin dia. Yang ada Rico curiga duluan sama lo. Udah yuk ke kantin, bersikap biasa aja bisa kan?"

"Tap---

"Udah ayok," ujar Kiran yang langsung menarik tangan Aghata keluar.

AGHATA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang