perhatian kecil

170 21 2
                                    

Kau adalah luka
Yang aku rindukan setiap harinya

~Aghata Prisilla~

Hari senin adalah hari yang paling tidak di sukai oleh kebanyakan anak sekolah, dengan alasan yang bermacam-macam tentunya, tapi berbeda dengan gadis cantik berambut pendek yang sedang tersenyum di depan kaca, justru ia sangat suka di hari senin, awal semuanya di mulai. Kebahagiaan, senyuman, tawa, dan tentunya Aghata sangat menyukai terik matahari yang menyinar terang hari ini, entahlah! Tidak ada yang bisa mendeksripsikan perasaan Aghata hari ini, ia sunggu sangat senang.

Aghata tersenyum di depan cermin itu, sambil terus menyisir rambutnya ke bawah, perlahan ia memakaikan sedikit bedak baby ke wajahnya, Aghata memang lebih suka memakai bedak baby, dibanding dengan bedak lainnya, karna tidak mampu membeli, dan Aghata juga tidak terlalu suka memakainya, bibirnya ia pakaikan lipblam hanya sekedar untuk mencerahkan bibirnya saja agar tidak terlalu pucat.

Senyum Aghata terukir manis di depan kaca,"Aku cantik ko." Monolog Aghata lalu pergi keluar menuju meja makan yang sudah ada Nenek dan Kakeknya di sana.

"Pagi Nek. Kek," ujar Aghata seraya tersenyum lembut."Pagi. Tata sayang, udah mau berangkat?" Tanya Nenek.

"Tumben cantik." Puji Kakek Aghata sambil meliriknya cucunya itu.

Aghata memanyunkan bibirnya."berarti selama ini. Tata jelek dong."

Ukkhuuuu

"Enggak! Cucu kakek memang cantik, tapi tumben aja sekarang lebih cantik dan rapih." Ucap Kakek Aghata.

Aghata mengulum senyumnya malu,"Kakek bisa aja, pasti Nenek dulunya suka di godain terus." Ucap Aghata sambil melirik Neneknya yang sedang melahap makanan.

"Kakek kamu dulunya memang suka menggoda, bukan hanya Nenek, tapi cewe lain juga." Ucap Nenek Aghata sambil terkekeh keci.

Aghata yang mendengarnya tertawa,"Apakah dulu Kakek playboy, Nek?!!" Tanya Aghata sambil melahap makanannya.

Nenek Aghata mengangguk,"yah! Dia dulu sangat suka bermain dengan banyak wanita."

Aghata terkikik geli, ternyata Kakeknya ini sama dengan Rico, playboy dan suka bermain dengan banyak wanita, namun bedanya, Kakek insyaf dan membuang kata playboynya demi Nenek, buktinya sampai sekarang mereka hidup bahagia, tidak seperti dirinya, yang kandas di tengah jalan. Humm... miris sekali. 

"Sudah, kamu jangan cerita yang aneh-aneh kepada cucumu." Ucap Kakek memperingati.

"Kakek... aku kan pengen tau."

"Tuh, dengar, dia yang ingin tahu." Ucap Nenek Aghata.

"Tapi tidak sedetail itu juga, lagian itu dulu, aku sudah tidak bermain dengan banyak wanita lagi setelah mengenalmu."

Aghata semakin terkikik, geli sekali melihat keromantisaan Nenek dan Kakeknya ini, berasa jadi nyamuk kan dirinya.

"Udah ah, Tata mau berangkat sekolah dulu, romantis-romantisannya lanjut setelah Tata pergi." Ucap Aghata sambil melirik Kakeknya, lalu mengedipkan satu matanya, Kakek Aghatapun  terkekeh seolah-olah iya tau apa maksud dari cucunya ini.

"Kamu ini, yasudah. Kamu hati-hatu di jalan, jangan kebut-kebutan." Ucap Nenek Aghata.

"Siap Bu Bossss, Tata berangkat dulu, Pak boss jagain Bu boss yah.... assalamualaikum." Setelah itu ia benar-benar pergi berangkat sekolah.

AGHATA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang