♡Happy Reading
Sekarang di sinilah Rico. Di rumah sakit tepat di depan ruangan yang saat ini Aghata diami. Rico tak henti-hentinya berucap meminta agar Aghata tidak kenapa-kenapa. Sesekali ia menatap jendela, di situ sudah ada dokter yang sedang membersihkan luka Aghata. Entah lah! Melihat Aghata terluka membuat hatinya tercubit.
"Lo kuat ta," gumam Rico sambil terus bolak balik bak seperti setrikaan panas. Selang beberapa menit akhirnya Kiran datang dan langsung mengintrogasi Rico.
"Gimana keadaan Aghata?" Tanya Kiran dengan nada sedikit panik,"Belum tau." Balas Rico sambil menggelengkan kepalanya.
Kiran membuang nafanya kasar, ia malas jika harus berbicara dengan Rico. Tapi! Kiran harus berterimakasih kepadanya karena telah mengabari dirinya jika Aghata tadi kecelakaan dan di bawa ke rumah sakit oleh Rico. Kiran menatap Rico tak suka,"Kenapa Aghata bisa sampe kaya gini?"
Rico menatap Kiran jenggah, bukankah dia sudah menjeleaskannya lewat telfon,"Gue udah bilang sama lo, dia itu kecelakaan."
"Ya kenapa? Pasti ada sebab nya kan?" Ucap Kiran dengan nada sedikit tinggi,"Lo ko nyolot sih," balas Rico, ia tidak suka jika ada yang menuduhnya.
"Jawab,"
"Dia kecelakaan," degus Rico sekali lagi."Kenapa sampe kecelakaan?"mendengar itu ingin sekali Rico menyobek mulut Kiran, memangnya dia Tuhan yang tau segalanya.
"Takdir!!"
Kiran mengepalkan tangannya di hadapan wajah Rico. Kesal karna lelaki itu tidak menjelaskan kenapa Aghata sampai mengalami kecelakaan. Kiran sesekali melirik kaca hendela, ingin mengabari keluarganya, tapi tidak punya nomor hp Nenek dan kakek Aghata, jadi ia bingung mau mengabari siapa.
"Karna lo udah ada di sini gue pulang," ujar Rico sambil melangkahkan kakinya.
"Eh! Tunggu,"
Rico berbalik menatap Kiran."Apa?"
"Lo. Mau ke mana?"
"Pulang lah, lo budek," jawab Rico sinis.
"Terus yang bayar ni rumah sakit?"
"Lo kan banyak duit," tukas Rico dengan nada mengejek."Uang jajan gue lagi di potong sama bokap gue, dan gue gak pegang uang banyak,"
"Ya terus?" Ujar Rico dengan alis yang terangkat.
Kiran menggeratkan giginya geram,"Lo tuh yah! Tanggung jawab ke."Rico menautkan kedua alisnya,"Maksud lo?"
"Lo bayar rumah sakit lah. Begok."
"Ogah, nagapin gue bayarin si pisang krispi,"
"Mulut lo, cepet bayar,"
Rico membuang nafasnya kasar."Bawel lo," lalu pergi ke Staf Administrasi.
Puas sudah mengerjai Rico. Akhirnya ia balik menuju jendela yang di situ sudah ada Aghata berserta sang dokter. Tidak berselang lama setelah Rico pergi, pintupun terbuka.
"Gimana dok keadaan temen saya?"
Dokter itu keluar lalu menutup kembali pintu,"dia baik-baik saja, hanya luka ringan dan itu sudah kami tanganni." Ujar sang dokter sambil tersenyum menatap Kiran.
Kiran akhirnya bernafas lega,"alhamduliah, boleh saya masuk?"
"Boleh, tapi jangan terlalu mengganggu, karena pasien masih lemas,"
"Iyah dok,"
Sang dokterpun pergi, dan Kiran segera masuk melihat keadaan Aghata.
Ceklek
KAMU SEDANG MEMBACA
AGHATA (TAMAT)
Fiksi Remaja(FOLLOW SEBELUM BACA OKE^_) Aghata Prisilla, siswi baru di SMA BIMA TARUNA yang hanya bermodalan beasiswa untuk masuk di SMA itu, kecerdasan dan kepintarannya membuat guru guru menyukainnya. Aghata memberi hatinya kepada RICO ADNAN NUGROHO yang meru...