Aghata menjauh?!

202 14 1
                                    

Vote and coment nya jangan lupa

----HAPPY READING----

Hari yang cerah, matahari yang terik, udara yang segar. ini adalah hari paling bahagia bagi semua orang, awal semuanya di mulai dengan semangat, namun! Tidak dengan wanita berambut sebahu itu.

Aghata. Jusrtu ia terlihat sangat tidak memiliki semangat, matanya yang masih sembab dan hidung yang terlihat merah, semua orang sudah bisa menduganya, gadis itu pasti habis menangis.

Tidak meleset sama sekali, sehari semalam Aghata terus menangis, menyumpah serapahi Taqdir yang sudah terjadi, menyalahkan dirinya atas semua ini, tidak ada semangat sama sekali di hidup Aghata. Tidak ada warna yang setiap harinya selalu menghiasi kehidupan Aghata. Semuanya terlah beruah menjadi Hitam, Putih dan Abu-abu.

Dengan lesu, Aghata melangkahkan kakinya keluar rumah, menyalakan motornya dan membawanya sampai ke sekolahan.

🍒🍒🍒

Saat memasuki pekarangan SMA BIMA TARUNA melihat tawa dan canda semua orang, membuat Aghata tersenyum kecut, bahkan di masa remajanya, Aghata tidak bisa merasakan kebahagiaan lepas seperti mereka.

Mata Aghata menatap seorang laki-laki yang berdiri tidak jauh di depannya, sambil memasukan lengannya kesaku celana, lelaki itu terus menatap Aghata lekat.

Aghata mulai melangkahkan kakinya dengan wajah yang tertunduk, ia tidak ingin siapapun melihat wajah masam Aghata. Ia Terus berjalan, melangkahkan kakinya sedangkan tangannya menggenggam tali ransel. Hingga akhirnya...

Brukk.

Aghata menutup matanya rapat, ternyata ia sudah sampai di depan lelaki itu, alhasil karna tidak melihat ke depan. Aghata menabrak dada bidangnya, menggigit bibir bawahnya, menggenggam tali ransel dengan lebih kuat.

Rico. Lelaki itu menyentuh pundak Aghata pelan."Ta."

Aghata menyentuh dadanya dan meremasnya, rasanya suara lembut Rico malah membuat hati Aghata semakin sakit.

"Ta." Ucap Rico.

"Ta. Gue--,"

Aghata semakin menundukan pandangannya, sampai akhirnya. Suara Kiran yang sangat kencang membuat Aghata sedikit lega.

"Aghata!"

Ucapan Rico terputus karna teriakan Kiran yang begitu kencang, Niko dan Veno-pun melangkahkan kakinya menuju Aghata.

Brukk

Kiran memeluk Aghata erat, Kiran ingin menyalurkan semangatnya untuk Aghata.

"Ta. Maafin gue, semalem gue harusnya temenin lo, maafin gue karna gak ada disaat lo lagi kaya gini. Ma--,"

"Enggak! Kamu gak salah Kiran, aku juga gapapa ko." Balas Aghata.

"Gue temen yang bodoh. Ta, harusnya gue ada di saat lo lagi kaya gini, maafin gue,"

Aghata melepas pelukannya pelan, dan tersenyum lembut ke arah Kiran."Kita ke kelas yah, aku juga belum ngerjain tugas aku nih." Ucap Aghata mengalihkan pembicaraan, jujur, ia sedang tidak ingin membahas apapun.

AGHATA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang