Bersamamu

178 18 1
                                    

MAU BERAMAL ONLINE?
SILAHKAN VOTE DAN KOME. CERITA INI. INSYAALLAH BERKAH.

AMINKAN😲😲😲😲

HAPPY READING




"Kamu." Tukas Aghata.

Lelaki itu malah tersenyum manis ke arah Aghata yang sedang menindihnya.

"Hai."

Aghata melihat senyum lelaki itu dengan jengkel, kenapa di mana-mana harus ada dia? Kenapa harus dia, tanpa sadar sebuh lengan panjang memeluk pinggang Aghata erak membuatnya sadar bahwa Aghata masih mendindih tubuh Rico. Yah! Memang dia Rico si playboy cap kampak.

Aghata melebarkan matanya sempurna."Kyiaaaaaa." Teriak Aghata yang langsung berdiri.

Rico mengelus telingannya yang terasa gatal akibat teriakan Aghata.

"Lo apa-apaan sih." Kesal Rico.

"Kamu yang apa-apaan, ngapain kamu di sini? Bukannya kamu lagi kemah?" Tutur Aghata.

Rico terkekeh kecil."emang kenapa? Lo juga kenapa di sini? Bukannya lo lagi kemah?" Ujar Rico mengikut-ikutin nada suara Aghata.

Aghata melipat tangannya di depan dada, sambil berdecak kesal."Kalo orang nanya tu jawab, bukan malah nanya balik."

"Ya karna lo gak ikut." Jawab Rico santai.

Aghata memicingkan matanya melihat ke arah Rico. Apa maksudnya tadi? Karna dirinya? Tidak mungkin.

"Aku gak ngerti." Ujar Aghata jujur. Dirinya memang tidak mengerti apa maksud Rico.

Rico menghela nafasnya pelan, lalu memegang pundak Aghata sambil menatap matanya lekat.

Aghata yang di tatap seperti itupun salah tingkah, ah sial! Kenapa tatapan Rico selalu membuatnya salah tingkah.

Aghata menyingkirkan tangan Rico cepat dari pundaknya."Apaan sih."

Jujur ia tidak ingin jika Rico tahu detak jantungnya tak sehat gara-gara Rico. Bisa kembang kempis hidung Rico jika dia tahu.

Rico menaikan satu alisnya."kenapa? Lo gerogi?" Goda Rico.

"Terserah kamu, aku mau jualan lagi, awas." Titah Aghata.

Dari pada meladeni Rico yang membuatnya kesal, lebih baik ia lanjut untuk jualan. Tanpa ba bi bu. Aghata segera merapihkan lagi pisang gorengnya dan kembali berjualan.
Saat ingin menyalakan mesin motor.  Kuncil motornya malah di rampas oleh lelaki menyebalkan itu membuat Aghata geram.

"Kembaliin, kamu apa-apaan sih."  Ujar Aghata sambil berusaha mengambil kunci di tangan Rico.

"Kan gue udah bilang, pisang nya gue beli."

"Gak mau, kamu ngeledek aku bukan buat beli." Cetus Aghata.

Rico menghela napasnya pelan, kenapa Aghata bisa berfikir ke sana.

"Mamah gue suka sama pisang goreng lo, mangkanya gue beli semua."

"Tante sinta?"

AGHATA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang