MyBrother

118 13 1
                                    

♡Happy Reading

Sudah satu minggu Rico mendiaminya, entah apa salah Aghata, ia sendiripun tidak tahu, apakah gara-gara Aghata yang tidak ingin di antarkan pulang waktu itu? Sampai Rico semarah ini, tapikan bukankah itu terlalu berlebihan, di sini harusnya yang marah itu Aghata bukan lelaki itu. Entahlah! Aghata pusing jika harus memikirkan hal yang tidak bisa ia pecahkan, bahkan ini lebih rumit dari soal matematika.

Aghata kembali merebahkan tubuhnya di atas kasur, menatap langit-langit kamarnya dengan sayup, hingga Aghata mendengar ketukan pintu dari luar membuat Aghata segera bangun,"Apakah itu Rico?!" Pikirnya, lantas segera pergi membukakan pintu.

Ceklek

Aghata mengernyitkan kedua alisnya saat ia melihat siapa yang datang ke sini malam-malam, ini bukan Rico, ataupun Alex.... dia adalah!!! Agasa, dari mana pria itu tau rumah Aghata, sebenarnya siapa dia??? Pertanyaan itu kembali muncul...

"Mau apa kamu ke sini?! Dan dari mana kamu tau rumah aku? Sebenarnya siapa kamu??" Aghata melontarkan banyak pertanyaan untuk Agasa. Bukannya menjawab, Agasa malah menyuruhnya untuk ikut bersamanya.

"Ikut gue." Saat Agasa ingin menarik lengan Aghata, gadis itu terlebih dahulu menepisnya,"Jangan kurang ajar, aku bisa teriak kalo kamu macem-macem." Ucapnya dengan nada tak suka.

Agasa berdecak kesal,"Lo mau tau kan siapa gue, dan di mana gue bisa tau rumah lo?" Aghata menganggukan kepalanya,"Yaudah ikut gue."

"Tap--,"  Agasa langsung menyeret Aghata dan membawanya masuk ke mobil.

"Kita mau ke mana?!!" Tanya Aghata bingung.

"Rumah sakit." Ucap Agasa tanpa melihat ke arah Aghata.

"Rumah sakit?!" Beonya. Agasa hanya mengangguk, enggan untuk membalas ucapan Aghata, sampai akhirnya, mereka tiba di tempat tujuan.

"Ayo." Agasa menggenggam tangan Aghata untuk membawanya masuk ke dalam,"Ini kan Rumah Sakit di mana Nenek Aku di rawat."

"Iyah, ayo cepetan."

"Apa ada sesuatu dengan kondisi Nenek?!!" Tanya Aghata dengan lengan yang di seret masuk ke dalam.

"Enggak ada, lo tenang aja." Baiklah, Aghata hanya menganggukan kepalanya, tidak ingin bertanya lagi. Agasa membuka pintu kamar Neneknya dan membawa Aghata untuk masuk.

Aghata menyipitkan kedua matanya, lalu menghampiri Nenekny yang belum tidur, tumben sekali, biasanya Nenek sudah tidur,"Nenek, ko belum tidur?!!" Tanya Aghata seraya menggenggam tangan Neneknya.

Aghata gelagapan saat melihat Neneknya menangis tiba-tiba,"Nek, sebenarnya ada apa?!! Dan kenapa Nenek menangis??" Tanya Aghata lembut.

Wanita paruh baya itu tidak menjawab ucapan Aghata, ia hanya menangis dalam pelukan Cucuknya itu, hingga akhirnya Aghata melepaskan pelukannya, lalu menatap Neneknya penuh pertanyaan,"Nenek kenapa?! Cerita sama Tata, dan siapa lelaki itu Nek?! Siapa Agasa?! Kenapa dia tau semua tentang Tata???" Ucapnya sambil melirik Agasa yang hanya diam tanpa mengeluarkan suara.

Sang Nenek perlahan menatap Cucunya, airmata terus mengalir seakan ia tidak sanggup untuk memberi tahu Aghata yang sebenarnya, tapi! Bagaimapaun Aghata harus tahu ini, Aghata harus tahu jika dia tidak sendirian.

AGHATA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang