Happy Day

107 13 10
                                    

♡Happy Reading

'Lo berhak marah sama gue, lo berhak caci maki gue, tapi plis, jangan hukum gue dengan cara lo menjauh, karna itu sangat menyakitkan'

~Rico Adnan Nugroho

Hari sudah larut malam, jam menunjukan pukul 19:30, dan Aghata baru pulang di antar oleh Alex.

"Makasih yah, buat hari ini." Ucap Aghata sambil menatap Alex.

Alex mengangguk,"Tenang aja, lo langsung istirahat yah." Ucapnya sambil mengelus puncak kepala Aghata lembut,"Iyah." Balas Aghata.

"Yaudah kalo gitu, gue duluan." Pamitnya,"Hati-hati."

Setelah kepergian Alex, Aghata melangkahkan kakinya menuju rumah, sebelum itu ia sempat meregangkan otot-otot nya yang terasa pegal, Aghata menghentikan langkahnya saat melihat seorang laki-laki yang sedang duduk santai di depan teras rumahnya. 'Rico?? Untuk apa dia ke sini?' Pikirnya.

Aghata segera melangkahkan kakinya, ia melihat ekspresi Rico saat kedatangannya, alis lelaki itu berkerut. Entah apa yang lelaki itu pikirkan tentangnya, Aghata sudah tidak perduli lagi.

Rico bangun dari duduknya dan menghampiri Aghata," Aghata, lo abis dari mana? Dari tadi gue di sini nungguin lo." Ucap Rico membuat Aghata termenung, ada rasa kasihan mendengar Rico yang menunggunya sampa larut malam.

"Aku gak nyuruh kamu buat nunggu." Aghata memalingkan wajahnya, ia tidak ingin melihat wajah Rico.

"Ta--,"

"Aku cape, aku mau istirahat. Kamu pulang aja." Aghata segera melangkahkan kakinya menuju pintu, hendak membukannya, namun tertahan oleh lengan besar milik Rico. Yah, lelaki itu mencekal pergelangannya.

"Dengerin gue dulu, kemarin itu gak seperti yang lo liat."

Aghata menghentakan tangannya yang tadi di cekal oleh Rico, jujur ia tidak ingin mengingat hal yang menjijikan itu, karna itu membuat hati Aghata semakin sesak bila mengingatnya,"Aku gak perduli, mau kamu lagi ngapain ke itu hak kamu, dan enggak ada alasan buat kamu jelasin apapun lagi." Aghata menyeka air matanya yang sudah mulai keluar.

"Ada!! Ada alasan kenapa gue harus jelasin ini sama lo." Tegas Rico.

"Apa? Alasan apa yang buat kamu harus jelas hal itu, bahkan itu hidup kamu, apapun yang kamu mau itu hak kamu." Balas Aghata dengan nada sedikit emosi.

"Karna gue sayang sama lo, karna gue cinta sama lo, karna gue takut kehilangan lo, mangkannya gue harus jelasin ini sama lo, biar lo gak mikir yang aneh-aneh tentang gue."

Aghata mengerjapkan matanya, ucapan Rico sungguh membuat hati Aghata menghangat, tapi, jika mengingat hal itu, membuat dada Aghata sesak dan sakit,"jadi ini cara kamu buat nenangin semua cewe yang pernah kamu sakiti, setelah itu kamu tinggalkan?!!" Ucapnya sinis.

Rico mengepalkan tangannya kuat,  deretan giginya sudah mengeras menahan emosi, Aghata memang sedang menguji kesabarannya. Apakah dia tidak melihat ketulusan yang Rico berikan.

"Ta, gue emang brengsek, gue mainin semua cewe demi kepuasan gue, gue banyak nyakitin perempuan termasuk lo... tapi itu dulu, sebelum gue kenal sama lo, dan sekarang... gue bener-bener menyesal, gue ingin memperbaiki semuanya, Ta. Termasuk memperbaiki hati lo yang udah gue hancurin."

AGHATA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang