Cemburu

202 17 4
                                    

♡Happy Reading

'Bertahan Ta, Lo kuat'

~Rico Adnana Nugroho



"Gue, boleh kan duduk di sini?" Tanya Viola sekali lagi. Rico mellirik Viola dengan alis terangkat, apakah dia tidak melihat jika ada sahabatnya di sini,"Lo gak liat gue sama siapa?"

"Eh! Hm--- Anuu," Viola menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Udah lah Ric,"ujar Niko lalu berganti menatap Viola."lo mau duduk di sini?" Viola sontak mengangguk."Yaudah! Gue sama Veno,"

Viola mulai duduk di sebelah Rico"Gue. Viola," tukas Viola sambil menyodorkan tangannya ke depan Rico."Gue! Tau,"

Hening, Viola tersenyum  kecut. Bu Keke sudah keluar, dan saatnya kelas kembali berisik dan ramai melebihi pasar gembrong di hari rabu. Berhubung hari ini free. Rico dan teman-temannya berniat pergi ke kantin, untuk sekedar mengisi perutnya, atau menggoda wanita di sana.

"Kuy. Kantin," ujar Niko yang langsung memdapat seruan dari Veno,"Berangkaaaaat," balas Veno dengan nada seperti tukang ojek pengkolan.

"Gue. Boleh ikut?" Tanya Viola saat ketiga cowo itu hendak pergi,"Ya! Tentu boleh dong, kuy," balas Veno antusias.

"Lo bisa sendiri kan?" Niko Veno dan Viola mematap Rico seketika. Lalu Veno beralih melihat Viola yang menundukan kepalanya sedih."Ric, apaan dah!" Ujar Veno sambil menyenggol tangan temannya itu.

"Udah lah Ric, Dia kan murid baru, mana tau dia kantin di sini," sambung Niko.

Rico berjalan lebih dulu tanpa memperdulikaan kedua temannya."dia lagi pms aja, aslinya gak gitu ko, lo jangan ke sindir yah." Ucap Niko menjelaskan.

Viola hanya mengangguk patuh,"Iyah, gapapa ko." Lantas ke tiganya peri menyusul Rico.

Suasana kantin begitu ramau dan penuh membuat ketiga cowo itu menghembuskan nafasnya gusar, malah jika harus berdesak-desakan siswa ataupun siswi lainya, Rico mencari teman duduk yang nyaman untuk di tempati, dan matanya mematap ke arah kursi yang masih kosong.

"Hai. Sila, lo makin hari makin mantep aje yeh," ujar Veno. Sila yang di panggilpun membalikan tubuhnya, menatap Veno sejenak lalu beralih menatap Rico,"Eh! hai Rico." Ucap Sila.

Suara gelak tawa Niko mengalihkan perhatian semua orang membuat Veno sampai harus memukulnya,"Berisik bangke," ujar Veno memperingati.

"Hahahah, oke, oke! Kasiaaaaaan," ujar Niko sambil mengelus puncak kepala Veno.

"Kampret,"

Sila berdiri dari duduknya,"eh! Tunggu. Ini siapa Ric?" Tanya Sila saat melihat wanita yang ada di samping Rico.

"Hai, gue Viola. Murid baru di sini," ujar Viola memperkenalkan diri. Sila hanya ber'oh' ria lalu kembali duduk tanpa membalas ucapan Viola.

****

"Eh! Ta. Lo tau gak---,"

"Enggak," celetuk Aghata. Membuat Kiran menggeplak tangan Aghata pelan."Gue belum selesai ta!." Ujar Kiran kesal.

"Heheh, yaudah apa?" Tanya Aghata."Denger-denger di sekolahan kita ada murid baru loh, Ta,"

Aghata menaikan satu alisnya,"urusannya sama aku apa kiran?" Kiran menggeleng bodoh,"enggak ada."

"Huft! Kamu aneh," dengus Aghata.

"Eh! Tapi katanya murud barunya cewe ta, cantik lagi,"

"Bodo kiran,"

AGHATA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang