20. Alya

891 113 16
                                    

Follow akunku yuk!
@rahma_rohilatul || instagram
Rhmaa || facebook
.
.
.
.
.
.
Yang ngga vote gaboleh baca!
.
.
.
.
.
.
.

"Apakah aku harus berhenti mencintaimu supaya semua orang bahagia?"

.
.
.
.
.
N/A: hai semuanya. Bagaimanakah kabar kalian hari ini? Semoga sehat selalu ya:)
Udah kepake belom thrnya? Hihihi^^
Pokonya jangan bosen ya sama ceritaku. Kalo bosen tuh bilang jangan langsung ngilang!okayy?
.
.
.

♡happy reading♡

Jam menunjukkan pukul 4 pagi. Aku langsung bangun, solat subuh, dan mandi. Tidak lupa aku merapihkan kasurku yang sedikit berantakan karena tidur semalam.

Aku sangat senang, kemarin mamah sangat baik kepadaku. Sungguh aku menyukai perhatian kecilnya. Aku harap hari ini juga.

Hari ini hari senin, makanya aku akan bangun pagi karena takut terlambat dan kena hukuman oleh Bu Tata. Guru BK itu sangat menyeramkan. Lagi pula aku juga takut terlambat upacara bendera.

Selesai menyiapkan diri, aku ke dapur dan memasak makanan untuk sarapan. Aku memasak sayur sup dengan nasi.

Aku memang selalu makan pagi dengan nasi. Kalo ngga pake nasi, pasti laper lagi. Makanya aku heran sama orang di luar sana yang makan cuman pakai roti dan selai. Dia diet? Apa dia ngga laper lagi?

"Pagi mah." Sapaku ketika mamah keluar kamar.

Aku kira kali ini mamah akan berbaik hati denganku dan membalas sapaanku. Tapi aku salah, ia sama sekali tidak peduli dan langsung makan makanan yang sudah kusiapkan di meja makan.

Ah tidak masalah. Yang penting aku pernah merasa diperhatikan oleh mamah. Meskipun hanya beberapa jam. Setidaknya itu akan jadi jam-jam terbaik dihidupku.

"Apakah Angga akan datang ke rumah saya lagi?" Tanya mamah tiba-tiba.

"Aku ngga tau, tapi kayaknya engga. Kita kan latihan di sekolah." Jawabku yang sebenarnya tahu apa maksud dan tujuan mamah menanyakan hal itu. Mamah ingin bertemu dengan Angga! Astaga aku baru menyangka mamahku ternyata genit.

"Suruh saja dia ke sini. Latihannya kan bisa di sini. Ngapain di sekolah latihan. Di sekolah hanya untuk belajar, bukan latihan drama!" Ujar mamah. Sudah kuduga!

"Iya mah, nanti aku bicarakan sama Angga." Kataku sambil tersenyum. Jika Angga yang membuat mamahku menjadi baik kepadaku, maka aku rela. Aku ingin mamah terus baik kepadaku. Jika begini caranya, aku ikhlas.

Setelah pembicaraan singkat itu, aku langsung berangkat sekolah. Seperti biasa aku pamitan tanpa mencium tangan mamah karena takut mengetahui tanggal kematian mamah. Mamah juga tidak pernah membalasnya dengan kata 'hati-hati' atau 'belajar yang rajin' ia hanya diam tanpa mempedulikan diriku.

Untungnya aku sudah terbiasa dengan hal ini.

oOo

Setelah selesai melaksanakan upacara bendera yang berlangsung selama hampir 30 menit karena Bu Tata, guru BK itu memberikan pidato yang sangat panjang. Akhirnya kami bisa istirahat.

Di sekolah, memang ada waktu untuk istirahat sejenak setelah upacara bendera. Jam setengah 8 barulah bel akan dibunyikan lagi.

Aku dan Risa duduk di kantin setelah berdesak-desakan membeli minum. Haus dan cape! Itulah yang dirasakan semua murid termasuk diriku.

"Aduh skin care gue mahal-mahal eh jadi jelek lagi karena kena matahari." Kata seorang cewek bersama teman-temannya yang berjumlah 2 orang dan ditambah dirinya jadi 3 orang.

"Make up gue luntur karena keringetan!" Kata teman lainnya.

"Makanya make skin care dan make up nya yang mahal dan bermerek bagus dong! Biar ngga cepet luntur. Biar tetep cantik kayak gue." Kata salah seorang cewek yang mukanya paling kayak badut. Iya kayak badut menurutku. Make up nya tebal banget! Udah gitu bajunya kekecilan deh kayaknya.

"Kelas yuk!" Aku sampai tidak mendengar ucapan Risa yang mengajakku ke kelas. "Lo liatin apaan?"tanya Risa yang bingung. Ia lalu melihat apa yang aku lihat.

"Tha, lo jangan cari masalah sama ketiga cewek itu! Apa lagi si Alya. Sumpah jangan sampe!" Tiba-tiba Risa mengingatkan diriku dengan pandangan tidak main-main. Aku bingung, ada apa dengan ketiga cewek itu? Dan siapakah Alya yang dimaksud oleh Risa?

"Alya? Alya siapa? Terus kenapa gue ngga boleh cari masalah sama ketiga cewek itu?" Tanyaku penasaran.

"Alya tuh yang paling cantik diantara mereka. Lihat noh, yang paling gede tetenya! Paling sexy. Dia tuh ketua cheers di sekolah. Dia terkenal banget. Meskipun dia anak IPS. Oke, mungkin lo jarang ngeliat dia, karena dia baru aja balik dari liburan di Singapura." Jelas Risa panjang lebar. Aku langsung mengetahui siapa nama cewek yang seperti badut itu, namanya Alya.

"Terus kenapa gue ngga boleh cari masalah sama dia. Dia kan cuman ketua cheers. Bukan siapa-siapa bagi gua. Lagipula dia anak IPS, kenapa kita yang anak IPA takut sama dia?" Tanyaku yang penasaran.

"Masalahnya dia tuh kejam banget. Dia bakal ngelakuin segala cara untuk mendapatkan apa yang dia mau. Dia juga bakal ngasih pelajaran sama cewek yang lebih cantik dari dia. Apalagi cewek itu deket sama cowok yang dia sukain." Kata Risa membuatku menelan salivaku dengan ngeri. Udah tampangnya kayak badut, orangnya juga jahat lagi.

"Emang siapa cowok yang dia sukain?" Tanyaku penasaran. Bagaimana sih rupanya tipe cowok yang ditaksir oleh badut itu?

"Lo ngga tau?" Tanya Risa kaget. Apa yang salah? Kan aku juga baru mengenal Alya Badut.

"Nggak. Kasih tau aja!" Kataku yang benar-benar penasaran.

Baru saja Risa ingin menjawab tiba-tiba Angga datang menghampiriku.

"Tha! Kita latihan pas istirahat ke dua aja ya. Gue mau ada kuis takut ngga bisa latihan." Ujarnya sambil tersenyum. Astaga! Dia keren banget sih! Nyamperin aku cuman buat ngomong kayak gitu. Makin lama aku bisa semakin suka nih sama dia.

Ah aku teringat kata mamah, "Angga mamah nyuruh kita buat latihan di rumah aja. Mumpung cafè tutup jadi gue libur. Gimana? Lo mau nggak?"

Angga tampak berfikir. Semoga Angga mau! Plis Angga harus mau! Sungguh! Jangan sampai Angga menolak.

Angga terkekeh dan mencubit hidungku, "iya gue mau."

Aku tersenyum. "Sakit tau!"

"Oh ya? Masa si? Sakit kok pengen lagi?" Goda Angga membuat pipiku merah. Ihh Angga sangat menyebalkan!

Setelah itu Angga pergi meninggalkan diriku dan Risa. Risa menatapku dengan tatapan yang sangat tajam. Aku tau dari hatinya kalau ia sebal terhadapku bahkan dia juga khawatir kepadaku. Tapi kenapa?

"Lo tau ngga siapa yang disukain sama Alya?" Tanya Risa membuatku mengangguk. Aku benar-benar penasaran.

"Angga."

.
.
.
.
.
.
TBC?

Ucapin salam kenal dong ke Alya. Dia anggota baru nih di cerita ini. Say hi dong wkwkwkk
.
.
.

I'm Normal [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang