26. Ada Apa Dengan Mamah?

772 93 10
                                    

Jangan lupa vote dan komen!
.
.
Ig: @rahma_rohilatul
.
.
.

"Apa yang membuatmu menjadi seperti ini."

.
.
.
N/A: Gue harap di lapak ini rame ya hihihi. Doain aja lahhh.
.
.
.

♡Happy Reading♡

Pagi hari, tepatnya jam 6 lewat 5 menit, aku sudah siap untuk berangkat. Seperti biasanya, aku sudah menyiapkan sarapan untuk mamah.

Saat aku hendak sarapan, mamah tiba-tiba datang. Mamah langsung duduk di meja makan. Aneh, biasanya mamah belum bangun.

"Mah aku bikinin omelet buat mamah. Ini kan kesukaan mamah. Kita makan bareng ya mah?" Kataku sambil menyajikan sarapan omelet untuk mamah.

Mamah hanya terdiam. Matanya sembab seperti habis menangis semalaman. Tapi, aku tidak tau alasannya dan tidak tau apa yang terjadi kepada mamahku. Kalau saja mamah bicara pada hati kecilnya, pasti aku tau. Tapi ini tidak. Mamah sama sekali tidak berkutip.

"Mamah ada masalah apa? Cerita sama Atha." Kataku berusaha membuat mamah tenang. Aku ingin membantu menyelesaikan masalah mamah entah apa itu.

Mamah hanya diam sambil memakan sarapannya. Aku cukup senang karena aku dan mamah bisa sarapan bersama. Sebelumnya, mamah tidak pernah sudi makan bersama denganku. Kalaupun kami makan bersama, pasti itu karena paksaan dari kak Gemy.

Tapi, aku sangat penasaran. Apa yang membuat mamah jadi seperti ini? Ada yang aneh dengan mamah pagi ini. Pasti ada masalah yang ia sembunyikan. Tapi, apa?

Tiba-tiba ada ketukan pintu dan suara Angga memanggil namaku. Angga pasti sudah datang untuk menjemputku.

"Mah aku berangkat dulu ya. Udah ada yang jemput." Kataku sambil tersenyum. Aku ingin sekali berpamitan dengan mamah sambil mencium punggung tangannya. Tapi, aku tidak boleh melakukan itu. Kalau aku nekat, aku pasti akan melihat hal yang seharusnya tidak ingin aku lihat. Ya, pasti aku akan melihat tanggal kematiannya.

Saat aku ingin pergi, aku ingat sesuatu. Ya, aku kan ingin memberikan gaji pertamaku kepada mamah. Aku kembali ke kamar dan cepat-cepat mengambil uang gaji pertamaku.

"Mah ini gaji pertama Atha. Atha kasih ini ke mamah. Maaf ya kalau uangnya kurang, Atha bakal berusaha lebih keras lagi supaya uang yang Atha kasih bakal lebih banyak." Kataku sambil memberikan uang hasil kerja kerasku. Aku sangat menyayangi mamah, aku tau mamah pasti menggunakan uang itu dengan sangat baik.

Mamah menatapku dengan tatapan kosong, "berapa?"

"Dua juta."

"Yang nganter Angga?" Tanya mamah lalu aku menganganggukkan kepalaku dengan ragu. Apakah mamah marah karena aku dekat dengan Angga?

"Jangan teralu dekat dengan Angga!"

Mamah kembali terdiam sambil mengambil uang itu. Ia hanya diam tanpa membentakku? Tumben? Masalah apa sih yang sebenarnya menimpa mamah sampai ia jadi seperti ini? Apa masalahnya sangat berat.

"Assalamualaikum, Atha." Teriakan Angga di depan pintu membuatku tersadar aku harus segera ke sekolah.

Aku pergi dan langsung membuka pintu rumah. Sudah ada Angga yang tersenyum padaku sambil menyerahkan tas sekolahku. Melihat Angga tersenyum, aku juga ikut tersenyum.

"Tasnya tuan putri." Kata Angga membuatku tersipu. Ya tuhan! Baru kayak gitu aja aku udah meleleh. Aku ini kenapa lemah banget sih?

Aku mengambil tasku dan mengecek barang-barangku. Lengkap, handphone ku juga ada. Aku tersneyum senang. Ternyata Angga memang bisa diandalkan. Tapi, aku masih penasaran dengan sikap mamah pagi ini.

I'm Normal [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang