38. Jenguk Mamah 2

643 99 8
                                    

.Jangan lupa vote dan komentar!
.
.
.
.
.
@rahma_rohilatul // instagram
.
.
.
.
Happy reading♡
.
.
.
.
.
.
.
.

"Assalamualaikum tante." Salam itu berasal dari suara Audy. Dia masuk bersamaan dengan kami semua. Aku menatap mamah yang kini memang sudah tidak separah sebelumnya. Tapi wajahnya sangat pucat.

"Waalaikum salam."

"Tante, gimana keadaannya." Kini Angga ikut nimbrung. Aku masih ingat kalau mamah menyukai Angga. Ya memang aneh rasanya kalau mamahku yang umurnya jauh dari Angga malah menyukai lelaki seusiaku. Tapi, selagi itu bisa membuatnya bahagia, mengapa tidak?

"Baik kok Angga." Kata mamah sambil senyum. Dalam hatinya mamah memang senang. Tapi dia kesal kepadaku. Karena aku masih berhubungan dengan Angga. Oh sungguh! Kami hanya teman, mah.

"Tante kenalin saya Gama, calon pacarnya Atha." Kata Gama dengan seenak jidat. Menyebalkan sekali lelaki ini.

"Eh." Kataku karena terkejut.

"Bukan tante, Gama mah bukan calon pacarnya Atha. Ngarep aja tuh dia. Atha juga gamau sama dia. Tante juga pasti lebih setuju Atha sama Angga kan?" Kata Angga membuatku tambah terkejut. Masalahnya, mamah itu kan menyukai Angga. Aduh Angga begimana si? Kalau seperti ini, hati mamah bisa hancur.

"Angga suka sama anak itu? Syukurlah."

Eh, kok mamah malah senang? Lah? Begimana dah? Waktu itu kan mamah bilang kalau mamah menyukai Angga. Kok sekarang mamah malah senang ketika Angga bilang suka sama aku? Aneh.

"Enak aja. Tante, Gama itu lebih baik kok dari Angga. Gama bisa ngaji surah an-nas dan al-fatihah dengan lancar." Kata Gama dengan bangga. Apaan sih?

"Aelah baru 2 surah. Gue dong 30 juz pun bisa kalau liat." Kata Angga.

"Apaan sih lo berdua. Ada orang yang lagi sakit malah berantem. Bikin rusuh lo pada." Kata Audy kesal.

"Tante udah baikan?" Tanya Audy lembut sambil mengusap tangan mamah. Kok aku iri ya? Aku ingin mengusap tangan mamah. Ingin sekali. Bahkan kalau boleh, aku ingin memeluknya. Kutukan ini membuatku merasa sedih sesedih sedihnya. Kutukan ini menghalangiku. Kapan kutukan ini hilang?

"Udah kok. Kamu siapanya Atha?" Tanya mamah. Ya ampun, aku senang karena mamah memanggil nama panggilanku. Sangat jarang mamah memanggil namaku. Hal itu membuatku cukup senang.

"Saya Audy tante, temennya Atha." Kata Audy memperkenalkan diri.

"Kalo yang itu siapa? Kok diem aja?" Tanya mamah sambil menunjuk Arsena.

"Itu Arsena mah. Dia emang pendiem orangnya." Kataku mencoba menjawab.

"Tante, Audy bawain buah lho buat tante." Kata Audy sambil menyerahkan buah-buahan. Aku baru sadar kalau Audy membeli buah untuk mamah. Teman yang baik.

"Aduh makasih banyak ya Audy. Ngerepotin aja." Kata mamah.

"Makasih banyak ya Dy. Gue sendiri aja lupa buat bawain buah untuk mamah gue." Kataku mengaku. Ya, memang aku sampai lupa membawa buah untuk mamah.

I'm Normal [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang