45. Mencari Bersama

709 82 6
                                    

.Jangan lupa vote dan komentar!
.
.
.
.
.
@rahma_rohilatul // instagram
.
.
.
.
Happy reading♡
.
.
.
.
.
.
.
.

"Dy, lo sama Rama gimana?" tanyaku penasaran. Kayaknya mereka semakin lengket saja.

"Ya gitu. Rama sih udah nyatain cinta ke gue. Tapi, gue bingung." kata Audy.

"Why?" Audy memang tidak pernah membicarakan soal masalahnya kepadaku. Tapi sepertinya ia memiliki luka yang membekas hingga saat ini. Entah itu apa yang jelas Audy hanya mengatakan 'semua orang gabakalan ngerti rasanya jadi gue.' didalam hatinya.

"Lo ada masalah ya? Cerita aja kali sama gue." kataku berusaha menjadi teman yang baik untuk Audy.

"Gue ngga apa-apa Tha. Lo kayak lagi ngomong sama orang bermasalah aja." kata Audy sambil terkekeh. Sepertinya, Audy pintar menyembunyikan sesuatu. Tapi, sungguh aku tidak mau memaksa Audy untuk bercerita. Kalau ia merasa harus cerita, ia pasti bercerita kepadaku.

"Yauda yauda. Terus kenapa lo ngga nerima Rama?" tanyaku to the point. Mereka memang sangat bertolak belakang. Tapi, itu justru membuat mereka terlihat cocok karena saling melengkapi kan?

Audy terdiam, ia memikirkan banyak hal. Tapi tidak ada satu hal pun yang aku mengerti. Karena, dia harus bercerita dahulu baru aku bisa mengerti.

"Lo ngga suka sama Rama?" tanyaku.

Audy menggeleng, "Gue bukannya gasuka sama dia. Tapi, ada satu luka yang bener-bener bikin gue kurang percaya buat menjalin hubungan sama cowok."

"Its okay. Do what you want. I can't tell you to do something because the one who is living is you."

Audy tersenyum. "Btw, tadi gue denger Angga nanyain soal kunci. Emangnya dia nyari kunci apaan?"

"Lo denger dari siapa?" tanyaku bingung. Lah, Angga bercerita kepada siapa?

"Si Es kutub. Pas istirahat gue ngga sengaja denger. Bukan nguping lho ya, ini ngga sengaja denger!" kata Audy yang membela dirinya sebelum aku sempat menggodanya dan mengatakan kalau dirinya nguping.

"Sama aja Dy, lo nguping."

"Beda dong!"

"Iya dah terserah."

"Gue nanya astaga! Lo bukannya jawab pertanyaan gue malah ngatain gue nguping. Emang nya si Angga nyari kunci apaan?" Audy mengulangi pertannyaannya.

"Gue sama Angga sih pengen nyari kunci dari kotak misterius punya Angga. Penasaran banget gue sama isi dari kotak itu." kataku jujur. Tidak ada gunanya berbohong kepada Audy. Cewek ini tipe orang yang tidak bisa dibohongi.

"Ohh. Terus kenapa Angga nanyanya ke Es Kutub coba?" tanya Audy bingung. Aku sendiri juga bingung. Tapi lebih bingung karena Audy mengurusi hal kecil seperti itu.

"Emangnya kenapa kalo Angga nanya ke Arsena? Salah?" tanyaku bingung.

"Salah lah. Pake nanya lagi. Jelas banget kalo Angga salah karena nanya ke Es Kutub. Dari namanya aja Es Kutub, dia ngga bakalan ngasi jawaban untuk pertanyaan Angga. Yakin gue." kata Audy lalu aku berfikir dan menyetujui ucapan Audy. Bagaimana pun, Arsena adalah orang yang dingin dan irit bicara. Aku tidak yakin Arsena bisa memberikan jawaban untuk Angga. Mendengarkan saja belum tentu.

I'm Normal [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang