47. Kunci Dari Kotak Misterius

724 96 10
                                    

.Jangan lupa vote dan komentar!
.
.
.
.
.
@rahma_rohilatul // instagram
.
.
.
.
Happy reading♡
.
.
.
.
.
.
.
.

Kemarin kami berenam sudah mencari dirumah Angga. Kami lelah mencari kunci itu di rumah Angga. Bingung karena tidak ada satu pun di antara kami tau bentuk dari kunci itu.

Kami berenam sedang duduk di kantin sambil menikmati makanan. Ini masih jam 6.30 pagi. Masih ada waktu setengah jam agar bel berbunyi. Kami belum sempat sarapan, jadi kami sarapan di kantin bersama.

"Terus kita mau cari di mana lagi?" tanya Gama.

"Gua ga bisa jawab karena gua sendiri ga tau." kata Angga.

"Bodo ah ngantuk gue." Rama memang tidak ikut sarapan. Ia memilih untuk menyembunyikan kepalanya di atas meja. Sambil berusaha untuk tertidur.

Semalam kami semua menginap di rumah Angga. Aku sedikit senang karena aku tidak perlu malu-malu karena tinggal di rumah Angga. Tapi, karena kami mencari kunci yang entah bentuknya seperti apa, jadinya kami tidak cukup tidur. Terlebih Rama. Dia semalaman tidak tertidur.

"Lo ngga makan dulu?" tanya Audy kepada kekasihnya. Iya, kekasihnya. Aku bukannya iri yah. Tapi aku menjelaskan kalo Audy dan Rama pacaran.

Rama mendongak, "Suapin." kata Rama sambil memasang puppy eyes dan suara manja. Rada aneh tapi terdengar lucu, suara maskulin dibuat manja. Ya seperti itulah, kalian bayangkan saja sendiri.

"Enak aja. Makan sendiri!" kata Audy jutek. Ya, sebenernya Audy lebih sering jutek kepada Rama. Tapi, sekalinya Audy perhatian aduh. Pasti jantung Rama udah dag dig dug. Haha.

Rama sedikit kesal, lalu menenggelamkan wajahnya lagi, "Yauda gua makannya ntar aja."

"Heran, punya cowo manja banget." kata Audy yang akhirnya terpaksa menyuapi kekasihnya itu. Rama pun tampak semangat disuapin Audy. Bucin abis.

"Lebih heran gua sama lo berdua, kalo ngebucin ga liat tempat." kataku kesal.

"Atha mau digituin?" tanya Gama membuatku terkejut.

"Kalo pun Atha dibucinin, jelas sama gue. Bukan sama lo." kata Angga sambil terkekeh.

"Idih gausa kepedean. Atha aja ga mau sama lo." kata Gama berdecih.

"Bukannya ngga mau sama gue, dia itu kasihan sama lo." kata Angga dan jujur itu benar. Ya, perkataan Angga benar. Aku kasihan kepada Gama jika aku harus memilih Angga. Gama pasti sedih bahkan bisa jadi Gama membenciku. Gama sudah kehilangan Mega dan Risa, kalau dia kehilanganku ini pasti semakin membuatnya merasa sedih.

I'm Normal [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang