24. Penampilan Acak Acakan

769 104 2
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.
.
.
.
Follow akun ig aku yuk:
@rahma_rohilatul
.
.
.

"Kenapa ini semua terjadi padaku? Apa salahku?"

.
.
.
N/A: males ngebacot karna gada reanders.
.
.
.

♡happy reading♡

Sudah 1 bulan aku dan Angga terus latihan tanpa henti di rumahku. Sudah 1 bulan, Alya terus mencaci maki diriku dan terus membulyku. Sudah 1 bulan mamah baik padaku ketika ada Angga. Sudah 1 bulan Risa belum menemukan pengirim surat cinta misterius itu. Sudah  1 bulan aku bekerja di Cafè Nggak. Sudah  1 bulan aku bertahan dengan semua keadaan ini tanpa kak Gemy.

Hari ini Bu Sisi memanggilku dan Angga ke ruang seni teather. Katanya, ia ingin melihat hasil latihan kami.

"Sekarang praktikkan hasil latihan drama kalian. Ibu pengen liat." Kata Bu Sisi.

Aku ragu-ragu. Masalahnya adalah bagian akhir cerita yaitu adegan yang menurutku cukup membuatku takut, ya adegan ciuman antara putri salju dan pangeran.

Tapi, aku berusaha sekuat tenaga untuk menunjukkan hasil latihan kami selama 1 bulan ini. Aku tidak boleh mengecewakan Bu Sisi yang telah menunjukku sebagai pemeran utama dalam drama ini.

Aku dan Angga lebih fokus saat menunjukkan hasil latihan kami kepada Bu Sisi. Aku mencoba untuk lebih menjiwai. Cukup sulit karena fikiranku tertuju pada adegan terakhir itu. Tapi, melihat Angga cukup serius aku pun ikut semangat agar bisa menunjukkan kepada Bu Sisi kalau aku dan Angga bisa.

Tiba saat kami harusnya berciuman. Jantungku rasanya ingin copot. Deg degan nya bukan main! Apalagi ini berhubungan dengan sex. Ah aku tidak tau ada hubungannya atau tidak dengan sex, yang jelas aku membenci adegan ini. Kenapa putri salju dan pangeran harus berciuman?

Sesaat sebelum bibir Angga menyentuh bibirku aku langsung terduduk dari tempat tidurku.

"Bu, untuk bagian itu tidak perlu di praktekan ya. Soalnya kita belum latihan yang bagian itu." Ujarku yang sebenarnya sangat gugup.

"Pasti mereka malu ngelakuin adegan itu di depan saya. Dasar anak zaman sekarang di depan orang malu-malu padahal di hatinya mau."

Rasanya aku ingin memberontak dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Bu Sisi di dalam lubuk hatinya. Itu tidak benar! Aku tidak sama sekali berniat mau melakukan hal itu. Meskipun dengan orang yang aku suka.

"Ya sudah tidak apa-apa. Tapi kalian sudah cukup keren ya! Padahal baru latihan 1 bulan tapi feel nya sudah kerasa banget. Seperti ngeliat putri salju dan pangeran yang asli." Puji Bu Sisi yang memang apa adanya. Ia memang memuji bakat kami berdua yang bisa menjadi peran itu seakan-akan diri kami dalam waktu 1 bulan. Aku sendiri tidak menyangka aku bisa melakukan hal itu. Cukup membanggakan.

"Tapi, tetap saja kalian harus banyak berlatih karena ibu ngga mau pas hari H nya kalian malah ancur banget. Feel nya harus kayak tadi, bahkan kalo bisa lebih dapet lagi." Pesan Bu Sisi. Aku dan Angga mengangguk mengerti. Aku rasa, Angga tidak perlu banyak latihan karena memang aktingnya sangat sempurna! Bahkan aku bisa saja mengira kalau apa yang Angga lakukan dan katakan adalah kenyataan.

I'm Normal [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang