44. Terungkap

732 99 16
                                    

Jangan lupa vote dan komentar!
.
.
.
.
.
@rahma_rohilatul // instagram
.
.
.
.
Happy reading♡
.
.
.
.
.
.
.
.

"Hah lo serius?" kata Angga seakan akan tidak percaya dengan ceritaku. Ya, aku sudah menduga kalau ia memang tidak akan mempercayai ceritaku. Aku sudah tau resikonya.

"Terserah lo mau percaya atau engga. Atau kalo lo mau nganggep gue gila dan aneh juga itu hak lo. Tapi ini beneran. Gua cuman bingung kenapa cuman sama lo gue bisa jadi normal?" kataku jujur. Siapa tau Angga mengetahui alasannya. Iya kan?

"Gue kira cuman gue yang ngerasain, cuman gue yang penasaran. Ternyata lo juga." perkataan Angga membuatku terkejut. Apa maksudnya dari kata 'gue kira cuman gue yang ngerasain,' Apa artinya dia juga merasakan? Ah tidak mungkin.

"Maksud lo? Lo ngerasain? Hah gimana sih?" tanyaku bingung.

"Oke gue bakal ceritain karena lo udah cerita. Lo siap siap bakal karena lo bakalan kaget." kata Angga membuatku semakin penasaran.

"Gue sama juga kaya lo. Punya kekuatan gitu. Tapi, gue lebih nyebut hal itu sebagai anugrah. Karena gue bisa mengetahui sifat seseorang hanya dengan memegang tangan orang itu. Bahkan gue bisa tau aib aib dari orang yang gue pegang tangannya. Itu yang membuat gue ga suka sama Alya karena gue tau Alya itu jahat." pernyataan itu membuatku terkejut.

Jadi? Angga juga mempunyai kutukan yang sama denganku? Ah ralat, Angga justru menganggap bahwa kutukan itu anugrah untuknya.

"Nah, pas gue kenalan sama lo waktu di kantin. Gue kaget karena gua ngga bisa tau sifat asli yang ada dalam diri lo. Gua ngerasa seperti orang biasa pada umumnya. Awalnya sih gue kira itu cuman kebetulan. Tapi, lama-kelamaan gue semakin sadar kalau cuman sama lo anugrah gue ngga berfungsi."

"Karena hal itu yang bikin gue penasaran. Awalnya gue pengen deketin lo karena gue penasaran kenapa hal itu bisa terjadi. Tapi akhirnya gue malah bapet sendiri deh. Gue malah jadi suka sama lo. Gue bahkan berfikir kalau lo itu jodoh gue makanya cuman kepada lo anugrah gue ngga berfungsi." kata Angga membuatku benar benar tercengang.

Jadi, selama ini kita berdua saling penasaran. Kita berdua punya kekuatan? Yang bagiku itu adalah kutukan sedangkan bagi Angga itu adalah anugrah. Ternyata inilah alasan kenapa kutukanku tidak berfungsi kepada Angga dan anugrah Angga tidak berfungsi kepadaku. Karena kami sama sama punya kekuatan.

"Gue juga bisa baca fikiran orang kecuali lo. Kalau lo?" tanyaku. Siapa tau Angga juga punya 2 kutukan. Ralat, 2 anugrah.

"Ngga gue cuman itu aja. Tapi sekalinya gue megang tangan orang aib aib orang itu dari kecilnya langsung terbayang di otak gue. Kayak sebuah film yang diputar melalui pegang tangan." kata Angga.

"Tapi lo heran ngga si, kenapa yang punya kutukan ini, eh maksudnya anugrah ini cuman lo sama gue? Kenapa ngga ada yang lain? Dan kenapa harua kita berdua?" tanyaku bingung. Sungguh aku penasaran dengan pertanyaanku sendiri.

"Iya si gue heran banget. Tapi, ya kita mau cari tau gimana? Toh kita semua ciptaan tuhan. Mungkun emang pas tuhan nyiptain kita mood nya lagi bagus jadi kita dikasi kekuatan." kata Angga.

I'm Normal [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang