28. Arsena?

725 83 2
                                    

Jangan lupa vote dan komen!
Instagram: @rahma_rohilatul
.
.
N/A: Up nya cepet kan:v.
.
.
.

♡happy reading♡

Setelah 1 minggu latihan full. Aku dan Risa sama sekali tidak ada waktu untuk mengobrol. Sungguh! Kami sama-sama sibuk menyiapkan mental untuk Pensi minggu depan. Tapi, hari ini Risa bilang ingin cerita. Ia mengirim pesan singkat kepadaku saat latihan tadi.

"Ris, lo mau cerita apa?" Tanyaku penasaran.

Risa menatap sekeliling, "jangan di sini."

"Yaudah dimana?" Tanyaku yang benar-benar sangat penasaran tentang apa yang ingin Risa ceritakan. Risa berkata dalam lubuk hatinya kalau ia sudah mengetahui siapa pengirim surat cinta misterius itu. Ya tuhan! Aku benar-benar penasaran sekarang!

Risa menarik tanganku menjauh dari keramaian yang ada di kelas kami. Iya, kelas kami saat ini sedang jam kosong. Risa membawaku ke perpustakaan.

Ngomong-ngomong soal Risa yang menarik tanganku, tentu saja aku melihat tanggal kematiannya. Lagi pula aku sudah pernah melihatnya. Tapi, kini aku semakin ketakutan karena tanggal kematiannya tepat di bulan ini.

28. Juni .2020

Ya tuhan! Bagaimana ini? Apa yang membuat Risa meninggal? Aku kok jadi takut. Aku tidak siap kehilangan sahabatku. Sudah cukup aku merasakan kehilangan kak Gemy. Aku tidak mau lagi.

"Nah di sini aja. Perpustakaan emang tempat yang bagus." Kata Risa lalu kami berdua duduk di kursi paling pojok.

"Jadi siapa yang ngirim surat cinta misterius itu?" Tanyaku yang benar benar penasaran.

Risa mengerutkan kening, "lho kok lo bisa tau kalao gue mau cerita soal itu? Perasaan gue belum ngasi tau deh."

Aku menelan salivaku dengan susah payah. Aduh kenapa bisa keceplosan gini sih. Risa akan curiga sekarang. Bagaimana kalau Risa tau? Bagaimana jika dia tidak mau berteman denganku lagi karena menganggap aku ini aneh dan punya kutukan? Aku tidak mau!

"Jangan-jangan lo cenayang ya? Atau lo bisa baca pikiran gue?" Pertanyaan Risa langsung membuatku merasa seperti tertangkap basah. Tuh kan! Sekarang bagaimana?

"Ya-gue sih asal aja. Mungkin aja lo udah tau siapa yang ngirim surat cinta misterius itu. Gue kan nebak. Emangnya tebakan gue bener ya?" Tanyaku berusaha tetap bersikap normal. Aku tidak mau dibilang aneh.

Risa mengangguk, "lo ada bakat jadi peramal deh kayaknya."

Aku terkekeh geli dan Risa ikut terkekeh. Andaikan Risa tau yang sebenarnya apakah kita masih berteman? Apakah dia mau tertawa seperti ini bersamaku?

"Oke oke gue mulai ya ceritanya." Kata Risa dan aku pun mengangguk. Dari tadi juga aku udah kepo.

"Cepetan!"

"Gue kan udah nyoba nyelidikin ya. Gila gue ngga nyangka banget pelakunya siapa. Gue cari terus akhirnya gue tau kan. Lo tau ngga siapa penyirimnya?" Tanya Risa. Aku menggeleng sebal.

"Ya nggak tau lah kan belum lo---"

"Ena." Potong Risa, "pengirimnya Ena!"

I'm Normal [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang