50. End

1.3K 122 28
                                    

Jangan lupa vote dan komentar!
.
.
.
.
.
@rahma_rohilatul // instagram
.
.
.
.
Happy reading♡
.
.
.
.
.
.
.
.


"Dimana? Ada?" tanyaku kepada Angga. Kami kini sedang mencari kotak misterius itu. Di mulai dari kamar Angga. Karena pertama kali kami menemukannya di sini.

"Ngga ada." kata Angga membuatku sedikit kecewa.

Kami sudah mencari ke sekeliling rumah Angga yang luas ini. Tapi tetap tidak ditemukan kotak misterius itu. Kemana lagi kami harus mencari?

"Dimana lagi ya?" tanya Angga.

"Mana gue tau, gue kan gatau." kataku asal. Habisnya orang lagi bingung malah dia nanya. kan ga lucu.

"Buset gue juga gatau Tha." kata Angga.

"Yauda sama-sama gatau. Gausa nanya ke gue." kataku ketus.

"Ck. Lo dari tadi kenapa sih? Jutek banget sama gue. Sensitif banget lo kayaknya lagi pms ya?" tanya Angga.

Aku melotot. "NGGAK!"

"Santay. Gue kan nanya Tha. Jangan ngegas dong." kata Angga. Ya aku sendiri gatau, rasanya aku ingin membunuh orang saat ini.

Kesal. Banget. Tapi ngga tau apa penyebabnya.

"Yauda kita cari di tempat lain." kataku lalu melangkahkan kaki duluan.

"Tha."

"Apasi?"

"Lo pms."

"Gue bilang gue ga pms. Ga ngerti banget." kataku kesal. Apa kurang jelas?

"Maksud gua itu lo..." ujar Angga gantung, "bocor."

Aku tentu saja terkejut dan melotot. "Hah serius?"

Aku langsung mengecek rokku. Takut takut kalau aku bocohnya banyak. Tapi sulit melihat sendiri. "Banyak ga? Aduh keliatan banget ya?"

"Ngga banyak sih cuman keliatan aja." kata Angga.

Malu? Pasti. Siapa juga yang tidak malu. Bagaimana ini? Bagaimana aku bisa lanjut mencari kalau aku saja sedang bocor?

Akhirnya aku menguatkan mentalku. "Ngga, lo ada hm... itu... hm... pembalut ga?"

Astaga! Sekarang aku benar-benar tidak tahu dimana sebenernarnya urat malu ku. Bisa bisanya aku bertanya tentang itu kepada seorang laki-laki. Terlebih Angga. Sungguh ini pengalaman yang memalukan.

Angga terdiam, "ngga ada."

"Punya nyokap?"

"Nyokap masih di luar negri Tha. Kakak gue doang yang balik. Kakak gue kan cowo, yakali punya pembalut." jelas Angga membuatku benar-benar bingung. Bagaimana ini?

"Terus gimana dong? Kenapa lo baru bilang sih? Harus nya lo bilang dari tadi. Kan gue bisa bawa pembalut dulu. Gimana sih lo!" ujarku kesal.

Angga menghela nafas, "cewek kalo PMS semua orang dianggep salah ya dimatanya."

I'm Normal [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang