43. Mencaritahu

698 86 6
                                    

Jangan lupa vote dan komentar!
.
.
.
.
.
@rahma_rohilatul // instagram
.
.
.
.
Happy reading♡
.
.
.
.
.
.
.
.

Kini, aku sendiri.
Berteman dengan sepi.
Hanya ada aku di sini.
Semua pergi begitu saja.
Semua pergi tanpa pamit.
M

eninggalkanku dalam sunyi.

Hal yang paling aku benci, kematian. Tapi justru, aku bisa melihat tanggal kematian. Kalau aku boleh meminta, aku ingin seperti yang lain. Hidup dengan normal tanpa ada kutukan seperti ini. Hidup dengan tenang tanpa merasa takut dengan kematian.

"Tha, lo yang sabar ya." Audy mencoba menyemangatiku.

"Iya lo yang sabar ya Tha." ujar Rama.

"Kalo lo butuh tempat buat keluh kesah, ada gue kok." kata Gama.

"Coba belajar ikhlas." kata Arsena.

"Tha, lo ngga sendiri kok." kata Angga.

Ya, kita semua memang sedang berkumpul. Tapi bukan di rumahku. Melainkan di rumah Angga. Aku memutuskan untuk menjual rumahku. Aku benar benar frustasi dan tidak bisa tinggal sendiri di rumah yang cukup luas bagiku. Kalau pun aku tinggal di rumah itu. Pasti itu membuatku teringat akan semua hal yang menimpa banyak orang di sekitarku. Mengerikan!

"Makasi ya semuanya." kataku sambil tersenyum.

"Lo kalo mau nginep di rumah gue ngga apa-apa kok." kata Audy. "Ada kamar kosong kalo lo mau. Atau lo bisa tidur dikamar gua."

Aku tersenyum, kini aku memang membutuhkan tempat tinggal. Aku membutuhkan orang lain karena hidup sebatang kara memang menyedihkan. Ya, sebatang kara. Kini aku sebatang kara. Sendirian.

"Di sini juga ngga apa apa Tha. Banyak kamar kosong kok." kata Angga sambil tersenyum.

"GAUSA MODUS LO!" Gama membentak Angga kesal. Aku memutar bola mataku malas. Pasti sebentar lagi mereka akan meributkan hal konyol. Menyebalkan!

"Heh suka-suka gue dong!" kata Angga.

"Gaboleh lah. Atha itu calon pacar gue." Kata Gama.

"Baru calon kan? Belum jadi? Ya minimal tunangan lah." Ujar Angga mengikuti cara bicara Kekeyi. Tau kan, yang Kekeyi itu? Yang itu lho. Pokonya itu.

"SOK BANGET SI LO. NTAR GUA TUNANGAN SAMA ATHA." kata Gama.

"Kayak gue dong suaminya Atha." Ujar Angga.

"Dih ngaku ngaku lo! Mimpi jangan ketinggian." kata Gama.

"Sorry gua gasuka mimpi. Ini real. Liat aja kedepannya." kata Angga.

"Atha juga ngga akan mau sama lo." kata Gama.

"Atha mau sama gue. Dia justru gamaunya sama lo." kata Angga.

"Atha tuh udah 97,5% mau sama gue. Lagian dia cocoknya sama gue dari pada sama lo." kata Gama.

"Cocokan sama gue lah. Gue nya ganteng, Athanya cantik. Ya kan?" kata Angga tidak mau kalah.

I'm Normal [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang