Jangan lupa vote dan komentar!
.
.
.
.
.@rahma_rohilatul // instagram
.
.
.
.
.Happy reading-
"Lo jelek."
Risa benar-benar kesal dengan perkataan Arsena barusan. Padahal aku yakin, Arsena hanya ingin mencari perhatian Risa. Tapi sepertinya memang Risa yang kurang peka.
"Biarin gue jelek yang penting nggak ngeselin kayak lo." Kata Risa membalas perkataan Arsena.
"Kebalik kali." Kata Arsena singkat lalu melahap makanannya lagi tanpa mempedulikan Risa yang kini kesal.
"Nyesel gue duduk di sini." Kata Risa. Aku dan Angga yang seperti nyamuk ini hanya terkekeh geli mendengarkan adu argumen antar kedua insan itu.
Aku sangat terkejut ketika tiba-tiba jus jeruk membasahi rambutku. Itu teralu tiba-tiba sehingga aku tidak bisa menghindar.
Aku mendongak dan melihat siapa yang sengaja menumpahkan jus jeruk ini di rambutku. Bahkan seragamku sudah basah dan kotor.
Ternyata pelakunya Alya. Tentu saja dengan kedua temannya, Zilfa dan Mega. Aku heran kenapa ketiga orang ini hobi banget cari masalah denganku?
"Upsss, ngga sengaja." Kata Alya dengan mimik sok terkejut. Menyebalkan! Seragam dan rambutku kini pasti sudah hancur.
"Lo apa apaan si?!" Angga membentak Alya yang jelas-jelas memang sengaja menumpahkan jus jeruknya.
"Gue ngga sengaja." Kata Alya dengan tidak merasa bersalah sedikit pun. Ya iyalah, kapan si dia pernah merasa bersalah atas apa yang ia perbuat? Ngga pernah kan?
"Ngga sengaja gimana coba, udah jelas-jelas Atha lagi duduk di sini!" Angga masih membentak Alya dengan emosi yang meluap. Sedangkan aku berusaha membersihkan noda jus jeruk yang menempel di seragamku.
"Lo ngga apa-apa kan?" Tanya Risa dengan sangat khawatir. Aku hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalaku pertanda kalau aku memang tidak kenapa-kenapa.
"Yaudah si Angga, namanya juga Alya ngga sengaja." Kata Mega dengan nada sewot. Aku hanya terdiam menyangsikan orang-orang ini.
"Sorry, si Alya tadi ngga ngeliat-liat." Kata Zilfa yang sebenarnya memang ada perasaan kasihan dan bersalah kepadaku. Ya tuhan, Zilfa itu sebenarnya baik. Kok dia mau ya temenan sama orang kaya Alya dan Mega?
"Tau orang gue ngga liat." Kata Alya lagi.
"Mata lo buta apa katarak? Masa Atha yang seukuran lebih besar dari semut aja lo ngga liat?" Tanya Angga yang sangat kesal.
Alya tampak ikut terbawa emosi. Ia sangat kesal karena semua menyalahkannya. Ia juga kesal karena Angga tidak membelanya. Jelas saja Angga tidak membela dirinya, orang Alya yang salah. Gimana si?
Kejadian yang tidak terduga tiba-tiba terjadi. Risa menumpahkan air minumnya tepat di atas kepala Alya. Sama seperti saat Alya menumpahkan jus jeruk di atas kepalaku.
"Arggg!!! Apaan sih lo! Lo gila ya?!" Alya sontak marah.
"Upsss, gue ngga sengaja." Kata Risa mengikuti nada bicara Alya. Ya tuhan aku tidak tahu sekarang Risa bisa seberani kali ini.
"Lo..." kata Alya menggantung tapi aku tau Alya akan membalas semua ini. Semoga saja tidak dengan cara yang kejam, "gue bakal bales nanti."
"Apa yang perlu di bales? Bukannya udah seimbang ya? Bahkan harusnya Atha yang bales ke lo!" Kata Angga masih membelaku. Kok aku jadi terharu ya?
"Heran gue kenapa orang-orang pada belain cewek kayak dia!" Kata Alya kesal.
"Tau padahal dia cuman perebut." Kata Mega dengan sadis. Apa si? Aku merebut apa emangnya? Aku ngga pernah merebut hal yang bukan milikku.
Risa tertawa. "Hah? Lo ngomongin siapa si Meg? Ngomongin diri lo sendiri?"
Aku tidak mengerti arah pembicaraannya tapi yang jelas Mega tampak begitu kesal dan marah. Sehingga ia menjambak rambut Risa. Risa pun ikut menjambak rambut Mega.
"MEGA! LO APA-APAAN SI! UDAH CUKUP YA SEMUA INI." Mendadak seorang cowok yang aku tidak tahu siapa dia berteriak dan membentak Mega. Wajahnya benar-benar menampilkan kalau dirinya emosi, sampai Mega pun terlihat kaget.
"Gam ini ngga seperti yang kamu liat." Kata Mega mencoba menenagkan cowok itu. Aku jadi penasaran siapa si cowok itu? Kok Mega sampai seperti itu terhadap cowok itu?
"Udah! Stop! Gue ngga mau pacaran sama cewek kejam kayak lo." Kata cowok yang dipanggil dengan sebutan Gam itu.
"Nggak. Aku ngga mau. Kita harus tetap bersama. Aku ngga kejam kok." Kata Mega.
"Lo udah jahatin Agatha dan Risa secara bersamaan! Apa itu yang dinamakan ngga kejam?" Kata cowok bernama Gam itu. Apaan si? Siapa sih dia? Aku benar-benar ngga ngerti.
"Ini semua karena lo! Dasar perebut!" Kata Alya membentakku. Apaan si? Aku makin ngga ngerti.
"Heh! Sadar diri dong, yang perebut tuh temen lo tuh!" Kata Risa membelaku. Hah? Maksudnya? Mega perebut?
Mega menatap Risa dengan tatapan yang sangat sinis, "maksud lo apaan? Masih ngga ikhlas kalo Gama sekarang jadi milik gue?"
Oh namanya Gama. Tapi, ada satu hal yang ganjal disini. Mega merebut Gama. Dari siapa? Risa? Terus apa hubungannya dengan ku?!
Risa terkekeh, "sorry gue mah ikhlas lahir batin! Tapi tolong bilangin sama temen lo, gausah keteraluan kalo sama orang yang ngga salah!"
"Berani lo ya?!" Alya melotot sambil menatap Risa. Aduh kok aku jadi takut gini sih. Makin ribet nih suasananya.
"Heh! Ada apa ini?!" Tiba-tiba Bu Tata datang. Astaga guru BK yang kejam itu lagi. Jangan sampai ia menghukum diriku yang sama sekali tidak bersalah. Dan awas saja kalau guru itu menghukum Risa.
"Ini bu, mereka duluan nuduh nuduh saya." Aku terkejut dengan ucapan Alya. Apaan si? Ngaur!
"Heh! Yang ada lo duluan!" Risa masih tidak terima.
"Udah deh lo ngga usah ikut campur!" Mega ikut ikutan.
"Lo yang ngga usah ikut campur Meg! Dia bener!" Gama membela Risa.
"Berisik lo anjing!" Baik aku maupun semua yang ada di kantin sangat terkejut. Pasalnya, yang ngomong kayak gini tuh Arsena. Baru tau kalau dia bisa ngegas. Bahkan lebih serem dari semua yang ada disini termasuk Bu Tata.
Tunggu deh? Apakah Arsena cemburu? Aduhh romantisnya!!! Arsena cemburu sama Gama karena Gama membela Risa? Aku jadi penasaran ada hubungan apa Gama dengan Risa?
"Udah udah! Semuanya ikut ibu ke ruang BK. Dan yang nontonin dari tadi mau lanjut nonton lalu dapet hukuman juga atau kalian bubar. Pergunakan waktu istirahat dengan baik!"
Ah sial! Aku dan yang lain jadi harus masuk ruang BK. Ini semua sebab Alya. Dasar sinting! Pembuat onar! Kasihan kan teman-teman yang lain ikut membelaku. Mereka jadi kena masalah juga deh.
"Zilfa kok lo ngga ikut si?" Mega mendadak bertanya kepada Zilfa yang sama sekali tidak berniat mengikuti Bu Tata.
"Gue kan ngga ikut-ikutan."
"Ngga setia kawan lo anjir!" Kata Mega lalu menyeret Zilfa. Kasihan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC?
Lagi rajin nih makanya up 2 kali hihi:*
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Normal [COMPLETED]
Teen Fiction1#anugrah[1382020] 2#asyik[1482020] 2#rank[09062021] Agatha Qwertyra. Itu adalah namaku. Seorang gadis yang dipanggil dengan nama depanku, Agatha atau Atha. Gadis yang terkutuk. Ya! Aku sangat terkutuk dan aku membenci diriku sendiri. Aku hanya in...