5

2K 233 5
                                    

Ting

" Sore paman"

" Sore Irene ah, mau mencari mawar lagi??"

" Iya paman, seperti biasa ya, eomma sangat suka bunga mawar" ucap Irene dengan senyuman

" Titip doa ku untuk eomma mu ya, semoga dia tenang di atas"

" ne paman park, ini uangnya, terimakasih" ucap Irene dengan senyuman kemudian pergi

Irene merupakan anak dari keluarga Bae yang bisa dibilang sangat terkenal, namun karena ibunya meninggal, ketenaran keluarga Bae perlahan menurun dan hampir semua perusahaan yang mereka miliki bangkrut, hingga ayah Irene menikah lagi dengan pengusaha wanita dan wanita itu membantu perusahaan keluarga Bae, hingga mereka masih bisa bertahan sampai sekarang

.

.

.

.



" Eomma, Irene datang, Irene rindu dengan eomma" Irene menunduk sambil membersihkan makam ibunya itu

" Ini, Irene bawakan bunga mawar, pasti eomma suka" ucap Irene sambil meletakan sebucket bunga mawar didekat batu nisan ibunya

" Maaf ya Irene jarang kesini, Irene sedang sibuk berkuliah, untuk membahagiakan eomma dan appa" tak sadar air mata Irene menetes, dia pun segera mengusapnya, dan berdiri

" Irene akan datang lagi eomma, sampai jumpa" Irene pun membalikkan badan dan pergi dari makam ibunya

Di saat yang bersamaan, Irene melihat seorang lelaki yang berjongkok didekat sebuah makam, Irene mencoba memastikan, karena dia seperti kenal dengan kemeja yang dipakai lelaki itu

Hingga lelaki itu berbalik, membuat Irene terkejut, ternyata itu Lim, Lim pun juga melihat Irene, sebenarnya dia juga terkejut melihatnya, namun bisa dia tutupi karena wajah datarnya itu, lalu dia pergi meninggalkan Irene yang masih terdiam

" Lim mengunjungi makam siapa?" Irene masih bergelut dengan pemikiran nya, dia pun pergi untuk pulang

Di perjalanan pulang, Irene pun mampir untuk ke supermarket dekat rumahnya, hanya sekedar membeli minuman, dan mungkin ramen untuk menghangatkan badannya, sungguh dingin cuaca hari ini setelah terguyur hujan

.

.

.

" Aku ambil ini" Irene berucap sambil memberikan barang yang dia pilih ke meja kasir

" Totalnya 35.000" ucap pegawai itu sambil memberikan barang belanjaan Irene

Namun Irene masih berkutat dengan tas dan dompetnya, dilihatnya tidak ada uang sama sekali disanan, dan bodohnya dia tidak membawa kartu kredit nya

"Hei cepatlah!! Kami juga mengantri!!"

" Sekalian punyaku, dan aku bayar punya nya juga" Irene menoleh kearah samping melihat orang baik yang menolongnya itu, tapi dia malah membulatkan kedua matanya, melihat Lim lah yang membayar belanjaannya, sungguh malu sekali, pikir irene

.

.

" Ini " Lim memberi belanjaan Irene

" Gomawo, bisakah kita duduk dulu, mungkin aku bisa berterimakasih dengan memberikan ramen ku padamu" ucap Irene menahan tangan Lim saat dia hendak pergi, Lim hanya melirik kearah tangannya, dan sontak Irene melepaskan pegangannya

" Maaf" ucap Irene sambil mengalihkan pandangannya

" Kau mau duduk atau berdiri?" Tanya Lim yang kini sudah duduk pada bangku yang tersedia di depan supermarket

" Iya iya" Irene pun langsung mendudukkan dirinya didepan Lim

" Ini makan lah, mumpung masih hangat" Irene membuka tutup cup ramen miliknya dan menyerahkan ke Lim

Lim pun mengambil sumpit dan memberi kan kepada Irene

" Makanlah, aku tidak suka ramen" jawab Lim datar, bersyukurlah Irene karena Lim tidak jadi memakan ramen nya, dia jadi bisa menghangatkan badan

" Apa kau sudah tau, acara fashion taun ini di majukan" Irene bertanya kepada Lim untuk menghilangkan kecanggungan, namun lelaki didepannya itu sangat dingin, alih alih menjawab, dia hanya berdehem

" Apa kau tidak tau huruf?? Jawaban mu hmm hmm saja!" Irene berucap dengan kesal, sedangkan Lim?? Dia hanya sibuk dengan buku yang dia baca

" Sabar Irene, kita akan menjadi perwakilan lagi, apa kau tau??" Lagi lagi bukan menjawab, Lim hanya berdehem, dan itu membuat Irene kehilangan kesabaran, dan langsung menjambak rambut Lim

" Yah!! Apa kau gila menjambak orang!!" Kesal Lim sambil menahan sakit atas jambakan Irene

" Biar kau bisa jawab omonganku!! Jangan hmm hmm saja!!" Kesal Irene masih menjambak rambut Lim

" Hei nenek!! Lepaskan tangan mu!!" Lim berusaha melepaskan tangan Irene, tapi yang punya tangan malah menguatkan jambakannya

" Kau bilang aku tua!! Dasar manusia es!!" Ucap Irene lalu melepaskan jambakannya dan pergi begitu saja

" Ada ada saja dia" gumam Lim sambil mengusap kepalanya




.

.

.

.

.




Selamat membaca

Jan lupa votenya

Semoga kalian suka

Salam dari author ✌️




FALLING  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang