Kini Lim berjalan bersama Irene, untuk mengantar Irene pulang, di perjalanan pulang hening tidak ada yang berbicara, Irene pun mencoba mencairkan suasana hening, dengan bertanya kepada Lim
" Untuk latihan, a apa besok bisa??" Tanya Irene sambil melirik Lim
" tentu" jawab Lim datar, dia masih sibuk memandangi jalan jalan yang mereka lewati
" Huuhhh, sebenarnya apa yang membuat mu menjadi pribadi seperti ini Lim??" Irene menghentikan langkahnya, Lim juga ikut berhenti karena mendengar pertanyaan Irene, Lim berbalik lalu menatap Irene tajam
" Apa urusanmu??" Lim bertanya dengan nada dingin membuat Irene gugup
" Emm, ya ya, aku hanya ingin tau" ucap Irene menunduk
Lim hanya diam dia dengan cepat menarik tangan Irene supaya berjalan didekatnya, sampai mereka berhenti di sebuah halte bis, dan pas waktunya bis itu datang, mereka berdua menaiki bis yang menuju arah ke rumah Irene
Dilihatnya bis sangat ramai waktu jam pulang kerja dan kuliah, hanya tersisa satu tempat duduk saja bagi mereka
" Kau duduklah" ujar Lim menarik tangan Irene untuk duduk
" Hei!! Kau kira aku kucing?? Main tarik saja!!" Kesal Irene karena sedari tadi Lim menariknya
Lim hanya acuh memainkan hpnya, membiarkan Irene mengoceh seperti orang gila didalam bis
Hening terjadi diantara mereka berdua, Irene benar benar gugup duduk dengan Lim yang berdiri di dekatnya, sampai di pertengahan jalan bis tiba tiba bis itu berhenti mendadak, Lim yang saat itu tidak memegang pegangan pun terjatuh kedepan kearah Irene, wajah mereka berhadapan sangat dekat, untung saja Lim menyangga tubuhnya di kursi hingga wajahnya tidak bersentuhan dengan Irene
" Waaahh, kalian pasangan serasi ya!! Ahjumma jadi teringat masa muda melihat kalian" ucapan ibu ibu yang duduk di samping Irene pun membuat Lim gelagapan dan malu dia pun kembali menegakkan tubuhnya
Irene yang kedapatan melihat wajah Lim memerah untuk pertama kalinya itu menahan tawa, dia berusaha menggoda Lim
" Apa benar ahjumma?? Terimakasih telah memuji pacar saya" ucap Irene tersenyum dengan ibu yang disampingnya
" Kau jagalah perempuan mu dengan baik, atau dia di incar banyak lelaki lain" bisik ibu itu kemudian Irene hanya tertawa sedangkan Lim hanya membulatkan matanya kaget atas penuturan ibu itu
" Tenang ahjumma, dia itu sangat baik, jadi dia menjagaku dengan baik" Irene berucap sambil memeluk pinggang Lim, berniat menggoda Lim, Lim yang melihat itu telinganya memerah malu, dia menatap Irene tajam
" Sudah sampai ayo turun" ucap Lim melihat mereka sudah sampai di tempat yang dituju
" Kalau begitu kami turun dulu, permisi ahjumma" ucap Irene dengan senyuman
.
.
.
" Lihat wajahmu memerah sedari tadi" Irene tertawa melihat wajah Lim
" Dasar tua" gumam Lim lalu mendapat tatapan tajam dari Irene
" Yak!!! Aku tidak setua itu ya!!"
" Diamlah, kau membaut ku pusing" ucap Lim lagi
" Yasudah!! Biar aku pulang sendiri!! Kau hanya perlu mengantar samapi sini!!" Ucap Irene kesal
" Ya memang diatku begini" ucap Lim dingin, Irene pun semakin kesal, dia dengan tergesa pergi meninggalkan Lim
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING (END)
FanfictionBae Johyun yang jatuh cinta dengan berandal Binus university " setiap aku nanganin kasus kamu, kayaknya aku makin jatuh cinta sama kamu" -bjh- " Ooohhh" -Lm- " Dasar manusia es!!!" -bjh-