50

1.6K 158 23
                                    






Kini Lim berada di rumah rose, mengeluarkan tangisnya di pelukan Kaka nya itu, menumpahkan segala emosi, kesedihan, kekecewaan yang dari tadi dia pendam, rasa sakit yang mendalam di hati Lim terbuka lagi, dia seperti di bawa ke masa lalunya lagi

" Rio, jangan menangis, Noona sedih melihat mu seperti ini" rose mengusap rambut Lim lembut, dia juga meneteskan air matanya melihat nasib adiknya

" Seharusnya aku tak membuat Noona menangis" ujar Lim lirih

" Aku pergi dulu" Lim berucap mengambil mantel tebalnya dan berlari keluar rumah rose

Sedangkan rose di tahan oleh lalice supaya tidak mengikuti lim, dia tau lelaki itu butuh waktu sendiri saat ini

Langkah lebar lelaki itu membawanya ke sungai Han, dia mendudukkan dirinya di salah satu bangku taman, menikmati malam penuh kesedihan baginya, Lim rogoh kotak cincin yang sempat dia beli tadi, ingin sekali dia melemparkan kotak itu ke sungai, namun perasaannya seperti melarang dia melakukan hal itu

Lim membayangkan kata kata Irene yang masih menusuk di hatinya, membuka luka lamanya kembali, lelaki itu menghela nafas panjang, tubuhnya bergetar, Lim menutup wajahnya dengan kedua tangannya, menangis pilu

Sama halnya dengan Irene, setelah kepulangan seulgi dari rumahnya, Irene mengunci diri dikamar, menangis sesenggukan di ranjangnya

Tak tau harus bagaimana lagi, tapi melangsungkan pernikahan dengan seulgi adalah keputusan nya saat ini, walau dia tau rasa cintanya dengan Lim sangat besar

Irene menoleh ketika pintu kamarnya terbuka, dilihatnya Joy dan Wendy yang menatap kearahnya sendu

" Unnie, sebenarnya aku kecewa denganmu!! Setelah mendengar penjelasan ahjumma, aku tau kau melakukan hal ini terpaksa, tapi apa harus menyakiti perasaan Lim oppa!!" Ujar Joy dengan menatap Irene tak suka, sedangkan Irene sudah menangis di pelukan Wendy

" Sudah Joy, jangan memperkeruh suasana, kita sahabat Irene, dan kita harus menenangkan nya" ujar Wendy mengelus bahu Irene yang bergetar

" Hiks hiks hiks, mianhe Lim" Irene terisak membuat Joy dan Wendy hanya menghela nafas, mereka juga bingung dengan permasalahan yang Irene hadapi



///////



" Limario?"

Tangisan Lim terhenti, dirinya terdiam membeku mendengar suara itu, dengan cepat Lim mendongak melihat siapa yang tengah memanggilnya

Deg

Seketika jantung Lim ingin berhenti berdetak melihat wanita yang ada di hadapannya

" S Suzy?? " Gumam Lim sambil berdiri menatap wanita di depan nya yang juga terkejut karena tebakannya benar

Suzy pun dengan cepat pergi menjauh namun tangan kekar milik Lim menghentikan langkahnya

" Kau benar Suzy?" Lim masih tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang, wanita yang dia tau meninggal beberapa bulan lalu datang kembali ke hadapannya

" Aku Suzy" ujar Suzy lirih, dia menunduk tak berani menatap Lim, lelaki itu dengan cepat mengecek wajah Suzy, dirinya masih tak percaya

" Ku tau kau sudah tiada!!" Ujar Lim memeluk erat Suzy

" Mianhe membohongi mu, aku melakukan semua ini supaya kau bisa melupakan ku, aku tak mau melihat mu menderita karena ku, dan buktinya kau sekarang sukses, dan ada Irene yang mendampingi mu kan" ujar Suzy membalas pelukan Lim

" Kenapa harus berbohong?" Tanya Lim menatap Suzy dalam

" Hanya itu yang bisa ku lakukan" ujar Suzy lirih

FALLING  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang