32

1.4K 163 2
                                    




" Hubungan?!!"

" Iya Rio, hubungan mu dengan Irene" rose berucap dengan santai

" Jangan bercanda Noona, aku hanya berteman dengannya" ucapan Lim membuat rose terkejut dan seketika menatap tajam Lim

" Teman?!! Yah!! Rio!! Jika teman kenapa kalian tinggal satu apartemen!!!" Kesal rose sambil menjewer telinga Lim

" Aduh aduh!! Noona jangan salah paham, aku hanya butuh teman" ujar Lim menahan sakit

" Kurang ajar!! Taehyung kan bisa!! Bagaimana kalau kalian melakukan yang tidak tidak!! Mau nikah muda huh?!!" Kesal rose sambil melepas jeweran nya dari Lim

" Ya bagus" ucap Lim namun didengar oleh rose

" Bagus apanya?!! Oh jadi kau mau nikah muda?? Kau urus keponakan lalice saja tidak bisa!! Mau segala nikah muda!!" Lice hanya tertawa melihat adik iparnya yang kena omel rose

" Aduh Noona cerewet" gumam Lim menutup kedua telinganya

" Apa?!!! Mengatai Noona mu ini?!!" Ucap rose menatap tajam Lim

" Yasudah aku jadikan pacar dulu" ujar Lim dengan tawa garingnya, membuat lice tertawa keras

" Lalu kalau kau jadikan pacar boleh kau ajak menginap??!!! Dasar anak nakal!! Tetap tidak boleh!!! Nanti yang ada kalian macam macam!!" Omel rose

" Lalu aku harus apa, itu salah ini salah" oceh Lim seperti anak kecil

" Tidak apa sebenarnya asa noona mu jangan sampai tau" bisik lice membuat Lim menepuk bahu Hyung nya

" Wah Hyung, kau pintar" ujar Lim

" Tentu" bisik Lice dengan tawanya

" Apa yang kalian bicaraka?!!" Rose menatap kedua lelaki didepannya itu

" Tidak, aku hanya menasehati" ujar lalice dengan senyuman

" Yasudah, aku pulang" Lim beranjak mengambil kunci mobilnya

" Cepat sekali?" Tanya lice heran

" Kalian lanjutkan saja, Hyung jangan kasar!" Ujar Lim cuek lalu pergi menuju mobilnya

Rose yang masih bingung dengan ucapan adikknya tiba tiba tersadar, dia berlari keluar rumah dan berteriak

" YAH RIO!!! ADIK KURANG AJAR!!!" Sedangkan Lim sudah melaju keluar dengan mobilnya




.

.

.

.

.






" Sekian agenda rapat kali ini, saya tutup" ujar Irene sambil mengemas barang barangnya

" Rene, ku dengar seulgi menembak mu jadi pacarnya?" Tanya Sehun yang ada disampingnya

" Aku?? Tau dari mana kau?" Tanya Irene heran

" Aku sahabat, dia selalu bercerita denganku" ujar Sehun

" Oh iya, waktu itu tapi ku tolak" ujar Irene santai

" Kenapa kau tolak?? Padahal seulgi itu tipe pria idaman, daripada si berandal itu" sindiran Sehun membuat Irene dengan cepat moleh kearah Sehun dan menatap lelaki itu tajam

" Eh apa?? Benarkan??" Tanya Sehun santai

" Kenapa kau bawa bawa Lim?" Tany Irene

" Aku tak membawa bawa namanya, tapi itu fakta, di banding berandal itu seulgi lebih perfect untukmu" ujar Sehun sambil melipat kedua tangannya di dada

FALLING  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang