17

1.7K 201 5
                                    



" Bogum!!! Sudah cukup!!!" Suzy menahan bogum untuk tidak mendekati Lim yang kini tersungkur di lantai

" Kau!! Jangan coba coba mendekatinya!!" Sarkas bogum

Lim pun berdiri dan membenarkan jas nya, dia mengelap ujung bibirnya

" Sebenarnya yang mengganggu kau atau aku?" Lim bertanya dengan wajah dingin nya dia berjalan mendekati bogum

" Sudah bogum, kita pergi dari sini" Suzy mengajak bogum pergi namun bogum enggan untuk pergi

" Tidak sebelum ku hajar dia, seperti dia menghajar ku dulu!!" Tunjuk bogum tepat di wajah Lim

" Cih, kau dulu mencari masalah denganku, jadi jangan salahkan aku membuatmu seperti itu" bisik Lim tepat di telinga bogum, bogum yang tidak terima pun melayangkan pukulan lagi ke Lim, namun dia bisa menahan pukulan dari bogum

" Bedebah!!" Lim menendang keras perut bogum hingga dia tersungkur menahan sakit, tidak hanya itu Lim berikan beberapa pukulan di wajah bogum, semua orang yang melihat sangat histeris

" LIMARIO!! Hentikan!!" Suzy menahan tangan Lim yang akan memukul bogum

" Kau mau membunuhnya?? Cukup kau hampir membunuhnya dulu!!! Dan kau!!! Jauhi kami!!! Aku katakan sekali lagi!! aku dulu hanya mempermainkan mu!!!" Ucapan Suzy bagaikan tombak bagi Lim, dia rasakan sakit mendengar perkataan Suzy, dengan cepat Lim menjauh dari bogum, dilihatnya Suzy sangat perhatian dengan bogum, Lim hanya bisa menghela nafas

" Maafkan aku" ujar Lim menatap Suzy sendu

" Kau menyebabkan calon tunangan ku seperti itu aku tak akan memaafkan mu"

*Plak*


Perkataan Suzy lagi lagi membuat hati Lim sangat sakit, ternyata cinta pertamanya itu akan menikah dengan sahabatnya, bahkan tamparan dari Suzy tidak terasa bagi lim

" Lim!!! Heii kawan!!!" Taehyung menghampiri Lim dengan nafas tergesa, dia mengetahui dari teman temannya bahwa Lim berkelahi

" Tae, dia akan bertunangan" ucap Lim lirih

" Sudah Lim, tenangkan dirimu" ujar taehyung

" Apa yang kalian lihat!!! BUBAR!!!" Bentak taehyung karena mereka menjadi bahan tontonan oleh semua orang yang hadir di aula

" Ikut aku ke taman Lim, kau tenangkan dirimu disana" taehyung pun membawa Lim kearah taman

Sedangkan Irene, setelah melihat adegan Lim berpelukan dia sedikit murung, dia lebih memilih duduk di tempat duduk di belakang panggung seperti peserta lainnya, bahkan dia tidak mengetahui ada keributan, karena dia sibuk memikirkan Lim sejak tadi

" Aaiishhh!! Kenapa kau harus cemburu Irene!! Aku dan dia tidak ada hubungan, jadi bersikap wajarlah" Irene berucap kepada dirinya sendiri, menenangkan hatinya yang memanas jika melihat kejadian tadi

" Kemana Lim, sebentar lagi pengumuman juara" Irene bergumam sambil melihat keadaan, tapi nihil, Lim tidak ada disana, dia sempat khawatir melihat Lim yang tak ada disana

" Haduh!! Memang Lim selalu membuat masalah, bagaimana ini, perwakilan dari hanlim university terluka karena nya"

Samar sama Irene mendengar perkataan panitia pembuat acara fashion tahunan, dia pun menuju kerumunan panitia, dilihatnya Suzy dengan seorang pria yang babak belur tidak sadarkan diri

" Ini ada apa??" Tanya Irene bingung

" Ah, Irene sunbaenim, ini bogum, perwakilan dari hanlim university, dia terlibat perkelahian dengan Lim" ujar salah satu panitia

" Masalahnya??" Tanya Irene bingung, jujur dia khawatir mendengar Lim berkelahi

" Kami tidak tau, yang kami lihat mereka berkelahi"

" Urus mereka ya, aku akan mengurus limario" Irene pun bergegas mencari Lim, meski dengan dress yang membuat nya sulit berjalan dia berusaha mencari Lim

" Kau kemana Lim??" Irene pun bergegas kearah taman

.

.

.

.

" Sudah kubilang, tahan dirimu Lim" ujar taehyung

" Aku tak bisa lupakan dia Tae!! Kenapa?!! Aku tanya padamu?!!" Lim mengacak rambutnya frustasi

Taehyung melihat Lim juga ikut sedih, karena Lim merasakan sakit yang dulu dia rasakan, luka lama itu membekas lagi di hatinya

" Aku tau Lim, aku tau kau masih mencintai nya, tapi kau juga harus ingat dirimu, tekanan jantungmu Lim! Tolong tenanglah!" Taehyung masih berusaha menenangkan Lim

" Persetan dengan semuanya!!! Akut ak peduli" sarkas Lim

" AKU PEDULI LIM!!" Teriakan itu bukan datang dari taehyung, namun dari Irene, dia sudah berdiri di depan taehyung dan Lim, mendengar segala percakapan mereka, membuat air mata Irene menetes

" Aku tinggal dulu Lim" taehyung yang mengerti kondisi pun meninggalkan Lim dan Irene

Perlahan Irene mendekati Lim yang sedang menunduk, dia duduk di sebelah Lim, memegang bahu Lim

" Sudah kubilang, aku peduli padamu, jadi ku mohon jangan buat dirimu tersakiti seperti ini" Irene berucap lembut dengan mengusap bahu Lim

" Apa aku salah masih mencintainya, Rene?" Lim bertanya lirih dengan keadaan masih menunduk, Irene hanya bisa menahan air mata nya melihat kerapuhan dalam diri Lim

" Itu hak mu Lim, itu hakmu masih mencintainya, tapi juga ada saat nya kau harus merelakannya karena dia sudah milik orang lain" entah keberanian dari mana Irene memeluk tubuh Lim menyandarkan kepalanya di bahu Lim, air matanya menetes kala tubuh lelaki di sampingnya bergetar

Lelaki itu menangis, menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya, Irene salurkan kehangatan lewat pelukannya, pelukan erat yang Irene berikan mampu membuat Lim tenang

" Terimakasih Irene" ujar Lim lirih

" Aku akan obati luka mu" Irene hendak beranjak untuk mencari p3k namun tangan Lim mengentikan langkahnya

" Nanti saja, kita harus kembali ke aula" ujar Lim, dia mengusap air matanya, wajahnya seketika menjadi datar lagi, Lim tak ingin dilihat rapuh oleh semua orang

" Kajja kita kembali" Lim menggandeng tangan Irene untuk kembali ke aula

.

.

.

.


" Dan juara tahun ini jatuh kepada, Binus university, Silahkan perwakilan dari Binus naik keatas panggung"

Kebetulan Irene dan lim sampai tepat waktu, meski wajah Lim terlihat kacau, dia dengan cuek tetap naik keatas panggung, setelah penyerahan piala, mereka pun turun dan Irene menyuruh Lim duduk di bangku yang ada di belakang panggung


" Sebentar, aku obati luka mu" ujar Irene, dengan telaten Irene membasuh handuk kecil dengan air untuk membersikan luka Lim, wajah Irene terlihat fokus saat mengobati Lim, tapi jantungnya sangat berdebar ketika merasakan deru nafas Lim yang berhembus mengenai wajahnya, di tambah kedua mata Lim menatap kearah Irene

" Apa wajahku memerah saat ini" batin Irene menahan malu, dan tetap melanjutkan mengobati lim



.

.

.

.

.

.




Up up up

Sorry kalo ngebosenin 🙏🙏

Jan lupa vote gaes

Selamat membaca

Salam dari author ✌️

FALLING  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang