7

2K 219 7
                                    





IRENE POV

entah apa yang merasuki pikiran ku waktu itu, dan bagaimana bisa aku dengan mudahnya neng iyakan tawaran yang diberikan Lim padaku, aiisshhh!! Bodohnya diriku!!

Dan sekarang aku sedang menuju kafe tempat Lim berada, aku yakin kafe baru yang aku datangi dengan teman teman ku, pasti itu kafe nya

Tidak menyangka juga dia punya kafe sendiri, aku jadi lebih tertarik untuk mengetahui lebih dalam tentang Lim


Ting

Ku edarkan pandanganku ketika sampai di kafe Lim, ku lihat dia tidak di sudut mana pun, aku pun bertanya pada salah satu pegawainya

" Permisi, apa limario ya ada??" Kulihat ekspresi pegawai itu seperti tidak suka padaku, tapi aku acuh saja

" Ada, limario oppa ada di atas, naiklah saja" apa semua yang dekat dengan Lim menjadi dingin, bahkan pegawai disini berbicara dengan nada dingin

" Oh nee, terimakasih"

IRENE POV END



Irene dengan langkah yang ragu menaiki satu persatu anak tangga yang menghubungkan ruangan Lim dan kafe di bawah

" Ketuk tidak ketuk tidak?? Aisshh kenapa aku segugup ini?" Batin Irene

Tok

Tok

" Hah tak dikunci" Irene pun dengan oerlahan masuk lalu dia menutup pintunya, dan waktu berbalik

"KYAAAAA!!! APA YANG SEDANG KAU LAKUKAN!!!!

" YAAHH!! KAU!! APA TAK BISA KETUK DULU!!"

Baik Irene mau pun Lim kaget karena saat Irene membalikkan badan terpampang Lim yang memakai boxer dan bertelanjang dada, saat dia sedang memasak didapur kecilnya, dan itu sangat memalukan bagi Lim

" YAA!! Balik badan!!" Dan ini pertama kalinya Irene melihat Lim sepanik itu, biasanya saja lelaki ini begitu santai

Dengan cepat Irene membalikkan badan

" Apa sudah selesai??"

" Sudah, balikkan badan mu" Lim berucap kemudian dia fokus memasak lagi

" Apa itu kebiasaanmu?? Memasak dengan tidak memakai baju??" Irene berjalan menghampiri Lim

" Terserah ku, ini ruangan ku"

" Jadi kapan aku mulai bekerja?" Sungguh rasanya Irene ingin segera pulang, karena dia malas harus bertatap dengan pegawai dengan wajah menjengkelkan yang dia temui tadi

" Kau duduklah, dan makan dulu" Irene pun hanya mengangguk dan duduk di sofa yang tersedia di sana

Diam diam Irene memperhatikan cara Lim memasak, sungguh berkarisma, aura tampannya semakin terlihat, itu pikir Irene, tapi dengan cepat Irene menghapus semua lamunannya karena Lim datang dengan semangkuk sup ditangannya

" Ini makanlah"

" Bisakah kau memberinya dengan sopan!" Tentu saja Irene kesal, Lim memberikannya seperti orang tidak niat

" Makanlah jangan cerewet"

" Ne ne ne!!" Balas Irene


" Apa kau tak mereasa dingin, menggunakan pakaian minim seperti itu??" Lim berucap sambil memandang Irene

" Tidak, kurasa cuaca di luar cuku panas tadi" ucap Irene seadanya

" Jangan bercanda, sekrang hujan" ucap Lim dengan nada datarnya

FALLING  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang