54

1.6K 160 69
                                    




Keesokan hari nya, tepatnya hari terpenting dalam hidup Irene, kini dirinya sedang di rias di ruangan pengantin wanita, dirinya terlihat cantik berbalut gaun pengantin warna putih, namun dari raut wajahnya hanya menampilkan wajah datar nya sesekali dia menangis dan membuat sang stylish harus memoles wajahnya dengan beberapa riasan lagi

" Kau terlihat cantik joohyun ah" ujar Jinyoung yang memandang wajah anaknya dari kaca

" Terimakasih appa" ujar Irene dingin

" Ayo nak sebentar lagi akan di mulai" ujar Jinyoung, Irene menoleh kearahnya

" Appa tunggu saja di sana, aku akan datang" ujar Irene, Jinyoung pun pergi meninggalkan Irene di ruang rias

Kini Irene bergelut dengan pikiran nya, dirinya ingin sekali kabur dari pernikahan ini, namun disisi lain dia juga tak ingin membuat orang tuanya malu, namun setelah berpikir cukup lama, Irene telah memantapkan pilihan nya untuk kabur dari pernikahan

Irene segera beranjak dan diam diam melangkah menuju jendela, yang menghubungkan ruang rias dengan halaman gedung, dan beruntung lah karena jendela itu tak terlalu tinggi dari tanah sehingga memudahkan Irene untuk melewatinya

" Mau kemana?" Langkah Irene terhenti mendengar suara dingin yang sangat dia rindukan itu, dia pun menoleh kearah belakang, badannya membeku melihat lelaki tinggi dan tampan sedang bersandar di ambang pintu dengan menyilangkan kedua tangannya di dada, tidak lupa balutan jas hitam yang menambah kesan tampannya

" Jangan kabur" Irene menatap sendu kearah lelaki di depannya

" Lim" gumam Irene lirih, lelaki itu mendekati Irene dengan seutas senyum tipisnya

" Ingat janjiku selalu menemanimu, aku tidak pernah main main dengan kata kataku" ujar Lim dingin, rasanya Irene ingin menangis sekarang

" Seulgi sudah menunggu mu" ujar Lim lagi, Irene hanya diam, gadis itu masih menatap dalam manik mata milik Lim

" Ayo" ujar Lim menggandeng tang Irene, namun gadis itu menahannya

" Mianhe" dengan tiba tiba Irene mendekat kearah Lim dan mengecup bibir tebal milik lelaki itu, di lumatnya bibir Lim, namun lelaki itu hanya diam menutup kedua matanya, hatinya kembali berdenyut nyeri merasakan ciuman Irene yang mungkin menjadi hak terakhir untuk nya

Irene yang tak mendapat balasan menggigit bibir bawah Lim, lelaki itu tersentak dia pun langsung membalas ciuman Irene, ciuman penuh rindu, kesedihan, dan cinta dari satu sama lain

" Mianhe" ujar Irene lirih menangkup pipi Lim, lelaki itu tersenyum

" It's okey, ayo ku antar" Lim taruh tangan Irene di lengannya, menggandeng gadis itu menuju altar yang dimana calon suami sudah menunggunya


//////


Teng teng teng

Alunan piano mengheningkan semua orang yang berada di gedung itu, pintu besar berhiaskan bunga itu terbuka, menampilkan sang pengantin wanita yang sejak tadi di tunggu, seulgi tersenyum memandang Irene yang berjalan kearah nya, meski dia tak suka jika yang mengantarnya adalah Lim, namun sekarang dia tak pedulikan itu

Lim melangkah dengan Irene yang memegang lengannya, di saksikan oleh beberapa tamu, yang memandang kagum kearah mereka berdua, namun tidak dengan rose lice dan taehyung, ketiga orang itu menatap sendu kearah Lim, lelaki yang menampilkan wajah dingin dan datarnya itu sekarang menyimpan rasa sakitnya sendiri

" Jagalah dia!" Bisik Lim datar menyerahkan Irene ke hadapan seulgi

" Tak usah kusuruh akan ku lakukan!" Balas seulgi

FALLING  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang