Pagi ini Lim mengantar Irene menuju rumah rose karena Irene akan mendaki gunung bersama lalice
" Bagaimana alatnya?" Tanya Lim menatap live datar, sedangkan lice hanya tertawa canggung
" Tidak ada, tapi aku akan sewa disana" ujar lice
" Jaga Irene!!" Ujar Lim dingin
" Kau juga jaga rose!!" Ujar lalice tak kalah dingin
" Kalian kenapa?? Saling tatap seperti itu??" Tanya rose heran
" Ah tidak" ujar lice tersenyum manis kearah rose
" Kemungkinan aku pulang larut malam, terus bersama Lim ya" ujar lice sambil mengecup bibir rose, rose hanya tersenyum dan mengangguk
" Kau tak pamitan kepada ku?" Tanya Lim heran
" Untuk apa, toh nanti bertemu lagi" ucapan Irene membuat lice dan rose tertawa sedangkan Lim menatap heran, padahal tadi pagi Irene sempat bersikap manja terhadapnya
" Ya ya ya, jaga diri Noona tua" ujar Lim mengacak rambut Irene gemas, sedangkan Irene menatap Lim tajam kemudia masuk ke mobil lice, lice pun menyusul kemudian menjalankan mobilnya pergi
" Rio" Lim menoleh kearah noonanya, perasaan nya sudah aneh saat melihat mata berbinar yang di tunjukkan noonanya
" Apa?" Tanya Lim
" Tolong ambilkan aku jambu yang paling atas berwarna merah itu ya" ujar rose menunjuk kearah pohon jambu yang di tanam kakaknya di halaman rumah
" Astaga Noona kenapa tidak beli??" Tanya Lim
" Yah!!! Lakukan cepat!!!" Ujar rose kesal kemudian masuk kedalam rumah, Lim hanya menghela nafas kemudian melangkah untuk memanjat pohon jambu itu
//////
" Ini jambulnya Noona" ujar Lim memberikan rose jambu yang dia minta
" Coba gigit dulu, nanti akan ku makan" ujar rose, Lim pun mengangguk dan menggigit sedot jambu itu kemudian di berikan kepada rose
" Terimakasih" ujar rose kemudian memakan jambunya
" Noona, aku berniat melamar Irene" ucapan Lim sukses membuat rose tersedak jambu
" Adik bodoh bodoh!!!" Ujar rose sambil memukuli punggung Lim, sedangkan Lim mengusap punggung kakaknya
" Kenapa tiba tiba?? Apa karena kamu merasa bersalah??" Tanya rose menatap Lim serius
" Tidak Noona, aku serius, aku mencintainya, dan aku tak ingin kehilangannya" ujar Lim serius, rose menghela nafas
" Noona restui, kalau kau bahagia, Noona juga bahagia" ujar rose memeluk Lim
" Terimakasih Noona" balas Lim memeluk noonanya erat
" Kita lanjut pembicaraan di agensiku saja Noona, sekalian ada pekerjaan disana" ujar Lim rose pun hanya mengangguk, dia beranjak dan bersiap siap untuk ikut Lim ke agensi
.
.
.
Disisi lain, lice harus di pusingkan dengan pertanyaan yang di lontarkan oleh Irene, karena menurut lice pertanyaan Irene sungguh tidak masuk akal
" Oppa, apakah Lim pernah bercinta dengan rose??" Sungguh semacam itulah pertanyaan yang di lontarkan Irene
" Tentu tidak!! Rose itu istriku, lagi pula Lim itu adiknya dan rose sayang dengan adiknya itu" ujar lice agak kesal namun harus dia tahan, tak mungkin kan dia marah dengan perempuan
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING (END)
FanfictionBae Johyun yang jatuh cinta dengan berandal Binus university " setiap aku nanganin kasus kamu, kayaknya aku makin jatuh cinta sama kamu" -bjh- " Ooohhh" -Lm- " Dasar manusia es!!!" -bjh-