Love Destiny
•••
Seperti biasa, Andra berjalan dengan memasukan kedua tangan ke saku celana. Memberi efek cool begitu kuat teruntuk cowok itu. Ditambah wajah datar yang sudah menjadi ciri khas seorang Andra Agam Rajendra. Belum lagi rambut berantakan yang mampu mengundang daya tari kaum hawa.
Langkah lebarnya seketika terhenti. Netra Andra menangkap atau lebih tepatnya memergoki seorang siswa dan siswi tengah berduaan di bawah tangga. Matanya memincing memastikan bahwa penglihatannya tidak salah. Dia berdecak sinis disusul seringaian mengejek.
"Andra ...." Tentu saja siswi itu terkejut. Pasalnya saat itu dia sedang menyandarkan kepala di bahu sang cowok. Sedangkan tangan si cowok mengusap puncak kepalanya penuh sayang.
Refleks, siswi yang tak lain adalah Nadin itu menegakan tubuh. Menepis kasar telapak tangan yang sedari tadi mendarat di kepala.
"Ini nggak seperti yang kamu liat," tuturnya kelimpungan. Dia langsung bergeser, menjauh dari siswa yang Andra ketahui bernama Gio---kekasih dari siswi bernama Arum yang sempat terlibat perkelahian bersama Nadin tempo hari.
"Kamu mau ke mana? Duduk lagi aja." Dengan cepat tangan Gio menarik pergelangan Nadin tatkala gadis itu hendak mendekati Andra. "Sini nyender lagi. Tadi katanya kamu mau dibeliin skin care?"
Andra semakin dibuat muak. Bermesraan di tempat terbuka merupakan suatu hal memalukan. Terlebih dengan cowok yang berstatus sebagai kekasih orang lain.
"Lo apa-apaan, sih! Awas!" Nadin mendorong sebelah bahu Gio. Berlari ke arah Andra lantas memasang wajah lugu palsu.
"Andra ... dia cuma temen aku, kok," ujarnya diselingi senyum manis. "Kita nggak ada hubungan apa-apa. Kamu percaya 'kan? Kamu jangan cemburu, ya."
Decihan pelan keluar dari bibir Andra. Dia melepas paksa jemari Nadin yang melilit lengannya erat. "Bukan urusan gue!"
Dalam hati Nadin memberengut kesal. Dia kira cowok ini akan melayangkan kata-kata cemburu, sesuai harapan. Namun, ternyata hasilnya nihil! Terkadang Nadin juga berpikir, apakah Andra cowok normal yang bisa menyukai lawan jenis? Atau cowok melenceng yang menyukai sesama jenis?
"Kamu nggak cemburu atau seenggaknya marah gitu?" tanya Nadin kembali bergelayut di lengan Andra. "Aku tahu, kok kamu mau ngomong cemburu, tapi malu 'kan?"
Najis!
"Iya 'kan, Ndra?"
"Nggak!"
"Ah, Andra malu-malu, nih!"
Dengan sekali sentakan, tangan Andra terbebas dari jeratan Nadin.
"Ndra!" Langkah Andra kembali terhenti saat Gio memanggil namanya.
"Lo siapa Nadin? Perasaan Nadin gitu banget sama lo." Cowok itu menepuk bahunya cukup keras, seolah memberi ancaman agar Andra menjawab jujur.
"Dia pacar gue." Bukan Andra yang menjawab, melainkan Nadin yang bersuara. "Cocok 'kan?"
"Bukannya kamu pacar aku?" Gio berdiri di sebelah Nadin, menyambar tangan cewek itu untuk digenggam. "Baru aja kita jadian."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Destiny : Sebatas Luka [Selesai]
Novela JuvenilNOTED: Terinspirasi dari kisah nyata. New version! _________________________________________ Luka memang nyata. Namun, mengapa setiap luka yang Zifa dapat selalu berasal dari kaum adam? Luka dari tetangga, selingkuhan sang ibu, teman baru, dan pal...