Sudah setahun setelah menghilangnya Yura dan tak ada kabar apapun. Membuat Kenan menjadi sosok yang tak bersahabat. Menjadi sosok yang mudah marah. Dan menjadi lebih pendiam. Yang hanya menjawab saat pertanyaan itu memang penting, apalagi tentang Yura.
Jika kalian menanyakan bagaimana dengan Keisha dan Celin. Mereka semua baik-baik saja. Keisha tetap melanjutkan pendidikannya. Dan melanjutka hubungannya dengan Radit. Celin juga begitu dan kabar baiknya dia juga dikabarkan dekat dengan Dimas.
Kenan sedang berkumpul di basecamp dengan seluruh temannya. Siapa lagi kalau bukan Radit, Raka, Ares, dan Dimas. Fyi, semenjak mereka bekerja sama. Mereka menjadi lebih akrab dan memutuskan menjadi teman.
Sementara yang lain tengah berbincang dan bercanda tawa ria. Hanya Kenan lah yang sedari tadi hanya diam. Tak berniat untuk nimbrung pembicaraan apapun.
"Kuliah lo mau lanjut dimana?" tanya Radit kepo.
"Nggak tau gue, masih bingung," jawab Ares.
"Dit, jangan tanya sama ni orang. Otaknya gak pernah mikir sejauh itu!" lawak Dimas mengolok Ares.
"Kita udah akhir di kelas 12. Masa nggak ada tujuan kuliah apa pun, sih? Lo niat sukses nggak, sih, Res?"
"Ya, ... niatlah. Cuma masih bingung aja."
"Eh, gimana kalau pas kuliah. Kita kuliah di tempat yang sama?!" usul Dimas semangat.
"Nah setuju, tuh!"
"Lo gimana, Ken?" tanya Radit. Namun, Kenan hanya diam membisu.
Tiba-tiba, Dimas duduk disebelah Kenan. "Sampai kapan lo jadi gini, Nan?" tanya Dimas pada Kenan. Sementara Kenan, dia hanya diam.
"Lo nggak bisa gitu terus, bro. Gue tau lo sayang sama Yura. Tapi, lo juga jangan sampai ngerubah--"
"Jangan sotau. Lo cuma orang baru." Setelah itu Kenan pun berdiri dan beranjak pergi dari basecamp nya.
Sementara Dimas dan yang lain hanya menatap punggung milik Kenan yang hilang dimakan tikungan.
"Yura sebenernya dimana, sih, Dim?" tanya Radit penasaran.
"Di planet pluto," jawab Ares asal. Lalu mendapat delikan tajam dari semua. "Peace," kekehnya.
"Yura ada kok. Masih di indonesia. Mungkin, lagi berobat. Mungkin juga, udah sembuh." Dimas pun menjawab.
"Kebanyakn mungkin, lo, Dim."
"Ya, lo pikir ogeb! Emangnya gue cenayang yang tau semua? Dah, bye. Gue ada janji sama Celin!" Setelah itu Dimas pun menjadi orang kedua yang pergi dari basecamp.
"Heran pada bucin banget temen-temen gue," celetuk Ares berkacak pinggang.
"Gue juga mau ketemu Keisha. Baybay jombs, ahaha!" Dan tersisalah Ares seorang diri.
"Temen laknat semua, gak ada yang ngertiin."
Makan-makan sendiri, cuci baj--
Dering ponsel Ares pon berbunyi dengan nada dangdut dari Caca Handika.
"Halo?"
"Ohiya, Om. Semua gak curiga kok."
"Gimana keadaan dia, Om?"
"Serius, Om?! Oke, saya bakal jaga rahasia."
"Terimakasih juga, Om. Udah nolongin saya waktu itu. Cuma ini yang saya bisa lakuin untuk balas jasa Om."
Setelah itu sambungan pun terputus. Dan, Ares pun pergi dari basecamp.
___
Kenan tidak masuk ke dalam rumahnya. Padahal sudah ada dua jam dia berada di sini. Dia menatap rumah kosong yang ada di sampingnya. Rumah milik keluarga Yura.
![](https://img.wattpad.com/cover/219165564-288-k101457.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLE MAKER (OPEN PO)
Fiksi Remaja[Sudah Terbit. Open PO] Bagaimana pendapatmu, jika kamu mempunyai tetangga yang menyebalkan? Risih? Kesal? Geram? Jengah? Pasti semua itu benar adanya. Dan, seperti itulah perasaan Yura pada tetangganya. Ralat, bukan pada tetangga nya. Tapi, pada...