30

140 13 7
                                        

Akankah Tania si Hoodie Hitam? HAPPY READING💛

Yura memasuki mobilnya diikuti Laras--Mamanya Yura. Karena, Pak supir hari ini tidak ada, jadi terpaksa Laras yang harus menyetir menggantikan.

Selama perjalanan Yura terdiam menatap ke arah jendela dengan diam. Menatap lama-lama jajaran gedung yang dilewatinya.

"Kamu gak apa?" Yura menoleh pada Mamanya yang sudah berumur tapi tetap cantik itu.

Yura menghela nafasnya sekejap. "Apa benar, Ma, semuanya gara-gara kita?"

Mendengar pertanyaan putrinya, Laras pun tersenyum hangat. "Nggak, Ra. Tania cuman terpukul, di umur yang masih muda gini dia udah jadi anak yatim piatu. Wajar kalau dia sedih, kamu tenang aja. Perlahan Tania pasti paham, kok," sahut Laras memberi pengertian pada Yura.

Mobil Kenan dan Bundanya masih tertinggal jauh dibelakang. Sebab, mereka masih membujuk Tania agar pulang bersama.

Secara tak sengaja, ekor mata Laras menyorot spion tengah mobil. Awalnya Laras biasa saja, tapi anehnya mobil hitam itu terasa mengikuti arah mereka.

"Ra, kamu kenal itu mobil siapa?" tanya Lara pada Yura. Yura pun menoleh ke spion tengah.

"Gak tahu, Ma. Kenapa?"

"Mama rasa dia ngikutin kita," jawab Laras. Dan benar saja, saat Laras menaikkan kecepatan mobilnya, mobil dibelakang itu. mengejar juga hingga menyamai mobil Yura.

Seseorang di dalam mobil hitam itu tersenyum licik. Obsesi dan rasa bencinya pada Yura membuatnya nekat menaikkan kecepatan mobil diatas rata-rata.

Dia tak peduli dengan semuanya, yang ia inginkan adalah Yura celaka.

"Mama, pelan-pelan!" panik Yura saat kecepatan mobilnya bertambah.

Laras menggenggam tangan kanan Yura dengan tangan kirinya. "Kamu tenang aja. Percaya sama Mama, oke?" Yura mengangguk pucat.

Laras melajukan kecepatannya, orang ini ... pasti punya niat buruk. Pikir Laras.

Laras fokus mengendarai mobilnya. Namun buruknya, mobil hitam yang terus mengikutinya itu kembali bisa sejajar dengan mobil mereka.

"Ayo! Mau kemana lagi lo, Yura? Lo harus mati!" ujar orang itu dengan rasa bencinya yang mendarah daging. Lalu dia pun mengikis jarak mobilnya dengan mobil Yura yang berada di posisi kiri.

"MAMA!" pekik Yura kuat.

Lara berusaha menurunkan kecepatan mobilnya ketika melihat putrinya ketakutan. Tapi nihil, ia menginjak rem berkali-kali. Dan ternyata rem mobilnya blong.

"Rem mobilnya blong?!" kaget Mama sambil menginjak rem berulang kali.

Keduanya panik, sementara orang itu tertawa keras. Rencananya berhasil, tinggal mendesak mobil Yura agar menghantam jalan raya.

"Mama ini gimana?" Yura menangis kuat mendengar rem mobilnya blong.

Di depan sana, ada sebuah truk kontainer yang melintasi jalan. Laras berusaha membunyikan klakson. Naasnya, truk itu tidak menyingkir sama sekali.

Tahu akan terjadi tabrakan, Laras pun membanting stirnya melewati jalan.

Tinn!

Brak

***

"Pelan-pelan, Nak." Kenan mengangguk mendengar nasihat Bundanya. Ia khawatir, mobil Yura kenapa jauh sekali sampai tidak terlihat.

TROUBLE MAKER (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang