Cafe - 05:55 PM
*Diva POV*
Setelah Anna menghubungiku, akupun bergegas memberitahu tuyul-tuyulku yang lain.
“Cabut sekarang kuy!” Ajakku.
“Oke deh.” Jawab Yuka.
Hendak kami bertiga keluar cafe, seseorang menyapaku, kemudian menghampiri kami.
“Diva!” Sapanya.
“Siapa?” Tanyaku.
“Ish, masa lupa sama aku, aku Shyeren. Kita ketemu waktu study banding.” Jelasnya.
“Oh, kamu yang siswa tambahan dari sekolah lain yang juga ikut study banding itu ya?” Ucapku sambil mengingat-ingat.
“Iya. Aku yang waktu itu kamu tolongin waktu aku nyasar dan digangguin siswa lain.” Jawabnya menjelaskan.
“Um, by the way, kamu ngapain di sini?” Ucapnya bertanya.
“Oh, iya kita lagi diajakin makan bareng sama keluarga temen kita. Itu di resto sebrang sana.” Jawabku sekenannya.
“Ah ya, kenalin mereka temen-temen aku. Yang pendek dan rambut keriting ini Rina, satunya lagi Yuka.” Ucapku memperkenalkan, dan yang kupernalkan memasang senyumnya tanda merespon.
“Hai! Aku Shyeren, salam kenal. Gimana kalo kita kesana barengan aja? Kebetulan aku juga ada acara makan-makan di sana.” Ucapnya.
“Boleh, deh.” Jawab kami bertiga.
-
Kami memasuki restoran mewah ini, dan mencari keberadaan salah satu teman kami. Dari kejauhan, samar-samar aku melihat sosok yang sangat familiar bagiku. Ia duduk membelakangi kami, bersamaan kami menghampiri meja itu.
Anna yang menyadari keberadaan kami, langsung melambaikan tangan tanda memberi kode.“Nah itu mereka!” Ucap Anna dan semua yang terduduk di meja itu menoleh, kecuali seseorang yang tengah duduk membelakangi kami.
“Loh! Sher, lu kok bisa barengan sama mereka? Perasaan belum ada yang gue kenalin deh.” Ucap Anna heran.
“Oh iya, ini yang sempet gue certain ke lu Nin, dia yang gue panggil Queen karna dia mendapat peringkat pertama terbaik dari hasil vote study banding ku dulu.” Jawab Shyeren.
“Sini duduk dulu nak!”
Timpal ibu-ibu yang masih tampak muda, beliau memiliki beberapa kesamaan dengan Anna. Namanya Arlinna Merlin, ini bukan pertama kalinya kami bertemu dengan beliau.
“Iya tante.” Jawab kami serempak.
Ketika aku mengambil kursi untuk kududuki, aku sangat terkejut mendapati sesosok yang sedari tadi membelakangi kami. Wajah dan ekspresinya itu nampak datar nan dingin, ia hanya fokus membaca bukunya seolah tak tertarik dengan pembicaraan ini.
“Jadi, wahai tuyul-tuyulku. Kenalin ini keluarga aku. Kalo Mama gausah dikenalin lah ya udah kenal. Hehe...” Ujar Anna.
“Kalian dulu aja deng, yang perkenalan!” Ucap Anna lagi.
Dan kita hanya mengangguk.
“Ini yang peringkat terakhir di sekolah, biasa kita panggil Singkek.” Ujar Anna memperkenalkan.
“Nama saya Rina. Rina Yin Sasui.” Ucap Rina memperkenalkan diri dengan senyum ramahnya.
“Ini yang paling rajin, biasa kita panggil Yucin.” Ujar Anna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Bee [END]
Roman d'amourG X G ! #Lebah Takdir memang memiliki caranya sendiri, untuk mempertemukan dan memisahkan. Seperti bagaimana kisahku dipertemukan denganmu. Kamu dan aku itu berada dalam ruang yang sama, namun dalam lingkup yang berbeda. . #Madu Takdir itu tak terd...