Part - 22

3.2K 235 3
                                    


.

.

.

“Biarkan berjalan dengan apa adanya, berlalu dengan semestinya, dan berakhir dengan seharusnya.”

.

.

.

*Diva POV*

Sudah beberapa saat yang lalu sejak kejadian itu, dengan adanya Onee dan tuyul-tuyulku itu mereka membantuku pulih dari keadaan. Meski ada sesuatu yang tidak kuceritakan, kupikir biarlah cukup aku dan Tuhan saja yang tahu.

Aku tak ingin mengenang itu semua, yang kuingin pergi meninggalkan kenangan itu begitu saja. Banyak yang khawatir padaku mengenai kejadian itu, namun aku tak peduli seolah menganggap hal itu tidak pernah terjadi.

Seperti di hari bahagia ini. Seperti apa yang kudengar sebelumnya, mereka benar-benar melangsungkan acara pertunangan.

Aku datang sebagai saudara dari Miss Morgana di acara ini, awalnya aku menolak datang tetapi Onee memaksa. Onee datang bersama seorang pria di sampingnya, yang kutahu dia adalah kekasihnya. Sedangkan aku? Aku pun tidak datang sendiri, aku mengajak tuyul-tuyul itu. Anna datang sebagai saudara dari Caren, Rina dan Yuka datang sebagai temanku.

“Le! Seriously lu mau dateng ke acara ini?” Tanya Rina secara tiba-tiba padaku.

Yeah, I'm serious.” Jawabku.

“Semakin gue melarikan diri sama aja nandain kalo gue gak bisa move on.” Lanjutku kemudian tersenyum padanya.

“Padahal cuma seminggu tapi membekasnya sampe setahun. Hahahah...” Ledeknya padaku.

“Bangsat lu! Belum ada setahun ogeb!” Ucapku memasang muka datarku.

“Itu muka gausah di datar-datarin gitu, kalah sama oppai loli nekopoi. Hahahah...” Ujar Rina asal.

Bukannya marah, akupun tersenyum menanggapinya.

“Leak!”   -   “Queen!”
Ucap Anna dan Shyeren bersamaan menyapaku.

“Yaelah duo saudara itu lagi, ribut dah abis gini.” Ujar Yuka tiba-tiba nimbrung dalam obrolan.

“Lu apaan sih Sher!” Ujar Anna.

“Lu tuh yang apaan sih Nin!” Ujar Shyeren.

“Kalian berisik! Abis ini acara tuker cincin woy!” Tegur Yuka.

“Pokoknya nanti pas dansa kamu bareng aku ya!” Ujar Shyeren.

“Enak aja! Leak sama gue!” Ujar Anna tak mau kalah.

“Udah-udah, biar adil ntar Leak ama gue aja.” Ujar Yuka lagi-lagi memperkeruh dua saudara itu.

“Berisik! Liat tuh acaranya dah mulai.”

Tegurku, dan mereka pun langsung bungkam sambil menyaksikan acara romantis tersebut dengan khidmat.

Pandanganku terus tertuju padanya, yang nampak cantik menggunakan gaun panjang yang indah. Ketika acara pertukaran cincin itu berlangsung, aku hanya bisa memandang nanar jemari mereka berdua yang tampak indah dengan cincin yang sudah terpasang.

Kemudian kurasakan tangan seseorang menggenggam erat tanganku, saat kutoleh ia hanya menampakkan senyuman dan tatapan yang tak bisa kuartikan. Kubalas erat genggaman tangannya, dan tersenyum simpul ke arahnya.

Honey Bee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang