Honey Bee [END]

Part - 39

.

.

.

“Be something what you want to be.”

.

.

.

*Caren POV*

Lagi, kuketahui fakta baru lagi. Perjodohan dalam wasiat empat keluarga, yakni Gremory, Sasui, Zielvamillion, dan Laurencia. Dua keluarga lainnya telah bersanding, yang tersisa adalah keluarga gadis itu juga keluargaku. Bagaimana bisa terdapat wasiat perjodohan yang bahkan aku sendiri tidak mengetahui, itu artinya selama ini gadis itu menyembunyikan berbagai fakta.

'Apa Shyeren juga mengetahui hal ini?' Batinku.

Ada rasa penyesalan jauh dilubuk hatiku, namun mau bagaimana lagi pernikahanku telah dirancang oleh pria tua sialan itu. Andai mereka tidak menggenggam perusahaan yang tersisa milik keluargaku, setidaknya untuk saat ini aku masih menggenggam restoranku sendiri. Orang-orang biadab itu, mereka telah bermain curang di belakangku. Mengikuti perjodohan ini, hanya itu yang kubisa untuk tetap melindungi sisa peninggalan milik keluarga Laurencia.

Batin dan pikiranku berkecamuk, aku tak ingin melampiaskan ini pada wanita yang akan dinikahkan denganku. Kuputuskan untuk pergi ke kantorku, hanya untuk sekedar menenangkan diri. Aku juga meminta adikku menemuiku saat ini, entah kenapa aku merasa yakin kalau dia juga tahu akan hal ini.

Tok...! Tok...!

Terdengar suara ketukan pintu, tanpa kupersilahkan masuk ia pun segera membuka pintu. Tampak adikku Shyeren bersama adik sepupuku Anna, mereka berjalan menghampiriku.

“Apa yang ingin kakak ketahui?” Tanya Anna to the point.

“Ada perlu apa kak?” Tanya adikku.

“Sepertinya kalian mengetahui suatu hal tentang perjodohan.” Ucapku datar.

“Memangnya kenapa? Untuk apa kakak ingin tahu?” Ketus Anna tak suka.

“Ya, kami mengetahui hal itu.” Jawab adikku.

“Kenapa kalian tidak pernah mengatakannya?” Tanyaku datar.

“Kenapa kakak tidak pernah menanyakannya?!” Ketus Anna.

“Kami melakukan ini karna, mungkin ini yang terbaik kak. Aku sudah tahu, kalau kakak pernah menjalin hubungan dengannya.” Ujar adikku.

“Kenapa ada hal sepenting ini kalian tidak pernah mengatakannya?!” Tanyaku dengan meninggikan intonasi.

“Kenapa kakak lancang sekali memasuki kehidupannya?!” Kesal Anna dengan meninggikan intonasi juga.

“Apa yang membuat kakak tertarik terhadap masalah keluarga seperti ini kak?! Kakak biasanya juga acuh tak acuh seolah tak ada hal apapun terjadi.” Ucap adikku menohok.

“Baiklah, aku memang pernah menjalin hubungan dengan gadis itu. Tapi sungguh, aku tidak berniat untuk mempermainkannya.” Ujarku mengatakan yang sejujurnya.

“Bullshit! Buktinya hubungan kalian telah berakhir, dan kau akan segera menikahi Miss Morgana.” Ketus Anna menohok.

“Aku tahu kakak selalu berganti-ganti pasangan, akan tetapi jangan menyakitinya. Selama ini dia menahan rasa sakitnya sendiri, begitu sulit baginya untuk melupakanmu. Dan itu terasa menyakitkan untukku kak! Kenapa harus kau yang membuatnya seperti ini?!” Ujar Shyeren emosi.