Part - 41

3.9K 212 10
                                    

WARNING ⚠  18+
Dimohon untuk bijak bagi pembaca yang di bawah usia!
Terima kasih atas perhatian dan pengertiannya.

.

.

.

“Hidup adalah seni menggambar tanpa menghapus.”

.

.

.

Apartment - 07:00 AM

*Caren POV*

Usai makan bersama kemarin, aku memutuskan untuk tinggal bersama gadisku di apartmentnya. Sedangkan Grace dan tunangannya memutuskan untuk tinggal di kediaman Sasui. Kami membicarakan banyak hal yang telah terjadi, termasuk bagaimana cara persekutuan keluarga besar itu mampu menyelamatkanku juga peninggalan keluargaku. Aku telah terbangun lebih dahulu, kulihat orang yang kucintai ini tengah tertidur lelap disampingku. Aku merasa sangat bahagia bisa kembali bersama dengannya, aku tak ingin kejadian itu terulang lagi.

Aku harus mencari cara agar ia mau menjalani hubungan ini ke jenjang yang lebih serius, karna aku tak ingin kehilangannya lagi. Masih kupandangi wajahnya yang damai dalam tidurnya, kemudian kukecup sayang puncak kepalanya. Dirasa tidurnya merasa terusik, gadis ini pun membuka matanya dengan perlahan.

“Ohayou gozaimasu!” Ucapku sambil tersenyum menatapnya.

“Ohayou.” Ucapnya singkat sambil tersenyum pula.

I miss you so much.” Ujarku.

I miss you so bad.” Balasnya.

You are my Bee.” Ucapku.

And you are my Honey.” Ucapnya.

“Aku bersyukur bisa kembali padamu, dan kita kembali bersatu.” Ujarku.

“Gombal.” Sahutnya.

Morning kiss?” Tanyaku.

Of course!” Jawabnya.

Gadis itu hanya mengecup singkat bibirku, kemudian hendak melanjutkan tidurnya.

“Kok kilat sih?” Protesku.

“Aku masih ngantuk.” Ujarnya yang hendak menaikkan selimutnya kembali.

Namun aku menahannya, dan menarik selimutnya. Bergegas berpindah tempat, dari berbaring menjadi menindihnya. Gadis itu melebarkan matanya terkejut, juga wajahnya mendadak dipenuhi rona merah. Membuatku semakin gemas, dan semakin ingin menggodanya.

“Padahal aku masih sangat merindukanmu, dan kamu akan tidur begitu saja mengabaikanku?” Ujarku dengan nada yang menggoda.

“C..Caren, ini masih pagi.” Ujarnya gugup dengan wajah memerah.

.

Deg.

.

Deg.

.

Mampu kurasakan baik degup jantungku, juga degup jantungnya saling berpacu dengan kencangnya. Entah kenapa sensasi seperti ini sangat menyenangkan dan memabukkan, berbeda ketika aku melakukannya bersama mantanku yang sebelumnya. Hanya gadis ini yang mampu membuatku jatuh hati, juga gadis ini yang telah membuatku merasa dengan tulus mencintai dan dicintai.

Honey Bee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang