Terlihat dua insan tengah menunggu di sebuah rumah sakit, dua orang wanita dewasa itu terlihat seperti antara berharap dan cemas. Dipanggillah nomor antrian mereka, dan bergegas mereka menuju sebuah ruangan.
.
-
.
Rumah Sakit - 10:35 AM
*Diva POV*
Hari ini aku pergi ke rumah sakit bersama istriku, Caren. Lima tahun telah berlalu selepas pernikahan kami. Usai kami menunggu cukup lama, kini giliran kami yang dipanggil dan segeralah aku dengan istriku menuju suatu ruangan.
"Jadi, bagaimana dok?" Tanyaku dengan raut yang tak bisa diartikan.
Dokter itu tampak tersenyum simpul memandang ke arah kami, kemudian menepuk pelan pundakku.
"Selamat, nyonya Caren dinyatakan positive hamil. Dan usia kandungannya sudah menginjak usia 3 bulan." Ujar dokter wanita tersebut.
"B..benarkah? Aku tidak salah mendengarnya?" Tanyaku tak percaya.
"Tentu, program yang telah dilakukan membuahkan hasil." Ujar dokter itu lagi.
"Thank god." Ucapku dengan mata berkaca-kaca penuh haru.
"Terima kasih dokter." Ucapku sambil tersenyum.
Aku tidak mampu menahan diri untuk tidak memeluk istriku, rasanya ini adalah sebuah berkah yang paling indah. Bergegaslah kami pulang ke rumah.
-
Rumah - 12:25 PM
Setibanya kami di rumah, aku dan istriku segera menuju kamar kami tempat mendiang orangtuaku. Kupeluk ia dari belakang sambil menenggelamkan wajahku ke ceruk lehernya. Wanita dewasa itu cukup terkejut dengan perlakuanku yang tiba-tiba, kemudian ia membalikkan tubuhnya menghadapku.
"Akhirnya aku hamil, Bee." Ujarnya sambil tersenyum.
"Ya, akhirnya sebentar lagi kita akan menjadi orangtua." Ujarku menatap dalamnya.
"Ini adalah anak pertama yang kukandung seumur hidupku, rasanya aku sudah tidak sabar menanti kehadirannya di dunia." Ujarnya menatapku dalam dengan mata sayunya.
"Aku sangat mencintaimu, Caren." Ucapku.
"Aku juga sangat mencintaimu." Balasnya kemudian ia mencium singkat bibirku.
"Mulai hari ini jangan lakukan pekerjaan berat apapun, biar aku saja yang melakukannya." Ujarku.
"Kenapa?" Tanyanya.
"Aku tidak mau kamu kelelahan." Jawabku.
"Hanya pekerjaan kecil sayang." Ujarnya lembut.
"Tidak! Semua perusahaan termasuk punya kamu mulai sekarang aku yang urus, kamu di rumah aja istirahat dan jangan ngapa-ngapain." Ujarku padanya.
"Kamu mengkhawatirkanku humm?" Godanya padaku.
"Tentu! Kamu itu istriku, jangan banyak berulah dan kalau membutuhkan apapun katakan saja padaku." Ujarku lagi.
"Kamu berlebihan sayang, aku masih bisa bekerja." Ucapnya lembut sambil mengusap pipiku.
"No! Aku tidak mau kamu bekerja, biar aku saja yang bekerja selama kamu mengandung anak kita." Kesalku.
"Bee," Rayunya.
"Honey." Balasku.
"Aku akan bosan jika di rumah sendirian." Rajuknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/228504892-288-k111917.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Bee [END]
Любовные романыG X G ! #Lebah Takdir memang memiliki caranya sendiri, untuk mempertemukan dan memisahkan. Seperti bagaimana kisahku dipertemukan denganmu. Kamu dan aku itu berada dalam ruang yang sama, namun dalam lingkup yang berbeda. . #Madu Takdir itu tak terd...