Part - 24

2.9K 217 6
                                    


.

.

.

"Jangan datang untuk menghilang,
jangan pergi untuk menyakiti."

.

.

.

*Diva POV*

Ketika aku sedang berada di ruang OSIS sendirian untuk merevisi, namun tiba-tiba sesuatu mengejutkanku. Kudengar suara pintu terbuka, aku tidak menoleh. Tapi kurasakan bulu kudukku meremang, kuberanikan diri untuk menoleh ke arah pintu namun tidak ada orang.
Dan ketika aku merasakan pergerakan tepat berada di dekatku, akupun menoleh.

Kemudian, -
.

.

.

'Shit! Shit! Shit!' Batinku mengumpat dan tersentak dengan kehadiran seseorang.

"Kenapa kamu ke sini?!" Ucapku datar dan dingin.

"Mengawasimu." Jawabnya singkat.

"Tidak perlu! Aku bisa sendiri!" Ucapku menekan akhir kalimat.

Dia tak menggubris ucapanku dan malah duduk di sebelahku, sontak saja aku melebarkan mata tanda protes. Ingin sekali aku mencaci maki dirinya, namun jauh di dalam sana berkata lain.

.

Deg.

.

Deg.

.

'Jantung sialan tidak tahu diri ini!' Batinku kesal.

Tak ingin ambil pusing akupun acuh tak acuh saja, tak kuanggap kehadirannya ada. Entah kenapa aku semakin membencinya, terlebih ketika ujung mataku melihat cincin itu tersemat di jari manisnya.

.

Sakit.

.

Batinku berkecamuk di dalam sana, namun aku cukup sadar diri kalau dia sudah ada yang punya. Aku tak boleh kacau di kala seperti ini, mengingat besok sudah H-1 acara jadi aku tak ingin mengacaukannya.

Ketika sedang fokus-fokusnya aku berkutat dengan komputer untuk merevisi, aku dikejutkan oleh sesuatu yang tiba-tiba terjatuh dari atas. Aku yang memang memiliki phobia, reflek langsung loncat dan berteriak.

.

Plok!

.

Kulihat seekor cicak jatuh tepat dihadapanku, akupun tak bisa menyembunyikan rasa takutku.

"Kyaaa...!!!" Pekikku terkejut.

Entah bagaimana aku yang sedari tadi terpejam mulai perlahan membuka mata, tubuhku masih bergetar mengingat bagaimana aku merasa phobia. Dan bodohnya. Rupanya ketika aku meloncat asal karna rasa takutku tadi, sekarang aku berada di pangkuan dan pelukan wanita itu.

.

Deg.

.

Deg.

.

Deg.

.

'Shit! Baka! Baka! Baka! Baka! Aku bodoh!' Batinku merutuki diriku sendiri.

Honey Bee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang