Honey Bee [END]

Part - 43

WARNING ⚠ 18+

.

.

.

"Jangan membuat sebuah ikatan, kalau hanya sekedar untuk memutuskan."

.

.

.

*Morgana POV*

Lagi-lagi aku tidur dengan seorang gadis, teman-temannya bilang akhir-akhir ini ia nampak semakin aneh. Namun tak kuhiraukan hal itu, aku berencana melakukan aktivitas panas malam ini. Aku menuangkan segelas susu cair yang tadi telah kubeli, kemudian mencampurkan sesuatu kedalamnya.

Hanya karna aku tidak sengaja melihat adegan mesum yang dikirimkan salah seorang temanku di sebuah grup chat, rasanya telah membuatku semakin bergairah. Kutinggalkan gelas itu di atas nakas masih dengan isinya, dan kutinggal ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

'Aku harus menunggu dia tertidur lelap agar aku bisa leluasa menuntaskan nafsuku.' Batinku usai membersihkan diri.

Dirasa cukup aku keluar dari kamar mandi dan bergegas hendak meminumnya, tapi na'as ketika aku kembali kudapati gelas itu telah kosong. Dan lagi, kulihat gadis ini meringkuk di dalam selimutnya.

'Kosong?! Apa mungkin dia yang meminumnya?!' Batinku terkejut.

"Anna kamu kenapa?" Tanyaku memberanikan diri menghampiri gadis itu.

"Tidak, saya tidak apa, hanya merasa gerah." Ucapnya masih meringkuk di dalam selimut.

"Bukankah kalau gerah sebaiknya kamu tidak memakai selimut itu?" Ucapku.

"S..saya, i..i..itu Miss." Ucapnya gagu.

"Gelas milik saya kosong, apa kamu yang telah meminum isinya?" Interogasiku.

"I..iya." Jawabnya gagu.

"Baiklah, ini adalah kesalahan yang fatal. Tidak seharusnya kamu meminum apapun yang bukan milikmu, juga jikalau haus setidaknya katakan padaku atau bertanya dulu apa isinya." Jelasku frustasi.

"M..Miss, bisa tolong kencangkan ACnya." Pintanya memelas dengan raut yang tak dapat kuartikan.

"Percuma saja, itu tidak akan berpengaruh. Saya berniat melakukan sebuah aktivitas malam ini, jadi saya menambahkan obat perangsang dalam minuman yang kamu minum tadi." Jelasku seadanya.

"Lalu a..apa yang harus s..saya lakukan?" Tanyanya gagu yang tampak semakin tidak nyaman.

"Harus dituntaskan, kalau dibiarkan maka kamu akan tersiksa seperti ini dalam jangka waktu cukup lama." Jelasku sambil memijit pelipisku.

"Baiklah, buatlah keputusan. Melakukannya atau membiarkannya?" Lanjutku.

"Melakukan a..apa?" Tanyanya gagu dan frustasi.

"Tentu saja hubungan sexual, jika kamu mau saya akan melakukannya untukmu. Jika tidak mau tak apa, tahanlah sampai efeknya menghilang dengan sendirinya tapi rasanya cukup menyiksa." Lanjutku.

"Miss, tapi saya belum pernah melakukan hal itu sebelumnya, saya masih belum siap kehilangan keperawanan saya." Rengeknya.

"Tidak, saya tidak akan mengambil keperawanan milikmu. Jadi bagaimana?" Tanyaku.

"B..baiklah to..tolong lakukan, t..tapi bagaimana?" Ujarnya dengan wajah memerah.

"Diam dan nikmati saja, akan saya lakukan yang terbaik untukmu." Ucapku.