Honey Bee [END]

Part - 36

.

.

.

“You need you, more than you need them.”

.

.

.

Akademi MJ - 08:30 AM

*Diva POV*

Sebagai siswa tahun terakhir, aku dan teman-temanku di banjiri oleh banyak kesibukan. Seperti hari ini contohnya.
Hari dimana seluruh siswa tahun terakhir menampilkan bakat yang selama ini mereka pelajari, dengan disaksikan oleh seluru siswa tahun terakhir lainnya beserta wali mereka. Aku dan tuyul-tuyulku itu, karna kami sedari awal sepakat lebih memilih pada bakat band. Jadi apa yang harus kami tampilkan ialah, performance kami bernyanyi sambil memainkan alat musik.

Bukannya aku tidak menyadari seseorang seperti memantau kami sedari tadi, aku hanya berpura-pura tidak peduli. Lagu yang saat ini aku dan tuyul-tuyul itu bawakan ialah, lagu dari band Vierratale dengan judul Bersamamu.

~

Memandang wajahmu cerah
Membuatku tersenyum senang
Indah dunia
Tentu saja kita pernah
Mengalami perbedaan
Kita lalui
Tapi aku merasa
Jatuh terlalu dalam cintamu
Ku tak akan berubah
Ku tak ingin kau pergi
Selamanya...

Ku kan setia menjagamu
Bersama dirimu, dirimu, oh
Sampai nanti akan selalu
Bersama dirimu...

Saat bersamamu kasih
Ku merasa bahagia
Dalam pelukmu
Tapi aku merasa
Jatuh terlalu dalam cintamu
Ku tak akan berubah
Ku tak ingin kau pergi
Selamanya oohh...

Ku kan setia menjagamu
Bersama dirimu, dirimu oh...
Sampai nanti akan selalu
Bersama dirimu

~

Usai sudah aku dan tuyul-tuyulku ditambah Shyeren sebagai personil tambahan membawakan lagu ini, kami segera menuju barisan para murid lainnya. Dari kejauhan bisa kulihat kak Grace dan Mommy sedang menyaksikan acara ini, bahkan mereka melambaikan tangan padaku.

Namun bukan berarti aku tidak tahu, kalau Kak Valeria dan juga Caren turut hadir dalam acara ini. Shyeren menepuk pundakku pelan, ia menyadarkanku dari lamunanku.

“Minum nih! Yang lain udah ambil tadi.” Ujar Shyeren padaku.

“Thanks, Sher.” Ucapku.

Sejak pertemuan itu pula, Shyeren mulai berubah. Ia tak lagi semenyebalkan dulu, bahkan ketika keributan terjadi antara dia dan Anna, maka dia akan memilih untuk mengalah. Sosok Shyeren yang seperti itulah, yang bisa membuatku luluh dan menghilangkan cap menyebalkan yang sudah kulekatkan sebelumnya.

“Lu yakin gak apa-apa? Kayaknya dari tadi kak Valeria liat kesini terus.” Ujarnya berbisik padaku.

“Bodo amat ajalah gue Sher.” Ujarku singkat.

“Leak! Di cariin adik kelas! Mau konsultasi masalah organisasi katanya.” Ujar Yuka.

“Lah, kenapa? Ada problem?” Tanyaku.