..
.
“Kamu bisa membohongi orang lain, tapi tidak dengan dirimu sendiri.”
.
.
.
Hotel - 06:30 AM
*Diva POV*
Pagi ini sungguh terasa berbeda, aku yang terbiasa bangun lebih siang kini sudah disibukkan dengan membantu beberapa guru untuk mengkoordinir siswa. Nasib sebagai anggota organisasi, apapun acaranya tetap saja oleh pembina dan guru akan selalu dicari-cari.
Membantu membangunkan tiap siswa dengan menyusuri dari pintu ke pintu kamar, hanya untuk memastikan kondisi mereka. Kali ini aku merasa enggan mengetuk pintu, mengingat di dalam sana ada manusia menyebalkan itu. Tapi tetap saja, bagiku amanah adalah amanah yang harus dilaksanakan.
Tok!... Tok!... Tok!...
Tak ada jawaban, namun ketika aku hendak mengetuk kembali pintu kamar tiba-tiba terbuka.
Seorang wanita dewasa tampak membuka pintu itu, ia hanya berbalut jubah mandi dengan rambut basahnya yang tergerai..
Deg.
.
Deg.
.
'Shit! Sialan! Menyebalkan!' Umpatku.
.
“M..maaf mengganggu, saya hanya mengingatkan. Sebentar lagi waktunya makan pagi, beberapa pembina dan guru sudah menunggu.” Ujarku merasa sedikit gagu.
“Baiklah, terima kasih informasinya.” Ucapnya datar.
“Saya permisi.” Ucapku singkat, bergegas meninggalkan wanita itu.
-
Temple - 09:45 AM
Sesuai intruksi yang telah diberikan, kami hanya memiliki waktu kurang lebih dua jam berada di tempat wisata ini.
Aku memang suka berjelajah, tapi tidak bersama dengan orang lain. Sudah menjadi kebiasaanku menjelajahi tempat baru sampai ke ujung-ujungnya, bahkan rasanya kurang ajib jika tidak mencoba kamar mandinya.Katakan saja aku aneh, tapi memang seperti inilah aku. Tak ingin melewatkan sesuatu yang baru yang belum kuketahui, bahkan walau sekedar hal sepele atau hal-hal kecil sekalipun.
Karna sifatku yang seperti inilah, lambat laun tuyul-tuyul itu menyerah. Senang akhirnya aku bisa berjelajah sendirian tanpa ada yang mengusik kenyamananku, aku menikmati kesendirianku dengan memotret pemandangan yang indah ini. Jarang bahkan hampir tidak pernah aku berselfie ria ketika sedang berwisata, aku lebih suka menikmati momennya ketimbang mengabadikan gambar wajahku saja.
Kini aku menyendiri di atas tebing, di bawahnya terpampang indahnya pemandangan pantai kecil yang tidak mungkin bisa terjangkau manusia. Mengingat tidak adanya akses ke bawah sana dan juga ombak laut yang terlampau deras, tebing ini tepat berada di atasnya. Kunikmati setiap hembusan angin yang dengan lancangnya menerpa kulit dan wajahku, menikmati cerahnya hari di bawah langit biru.
“Paradise.” Gumamku.
Wilayah di sekitar tempatku berdiri saat ini sangatlah sepi, sengaja aku mengexplore secara rinci tempat-tempat baru untuk menikmati surga dunia yang tersembunyi seperti pemandangan di hadapanku ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/228504892-288-k111917.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Bee [END]
عاطفيةG X G ! #Lebah Takdir memang memiliki caranya sendiri, untuk mempertemukan dan memisahkan. Seperti bagaimana kisahku dipertemukan denganmu. Kamu dan aku itu berada dalam ruang yang sama, namun dalam lingkup yang berbeda. . #Madu Takdir itu tak terd...