..
.
“Rindu adalah candu.”
.
.
.
Lake - 10:10 AM
*Diva POV*
Pagi ini tujuan kami selanjutnya ialah, danau yang terletak di dataran tinggi pulau ini. Bagi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, tidak sah rasanya berlibur ke pulau yang kami kunjungi tanpa mengunjungi tempat ini. Tempat yang menjadi salah satu ikonik ini, tak heran jika tempat tersebut selalu ramai hampir di setiap harinya.
Aku dan tuyul-tuyulku, kami menikmati area yang cukup sepi dari kerumunan. Aku juga sedang tidak ingin berdebat dengan mereka, jadi tidak kupedulikan mereka dan memfokuskan diri untuk memgambil gambar pemandangan menggunakan camera.
“Leak! Foto bareng dong di sana.” Pinta Anna.
“Lu tuh apa-apaan sih Nin! Gue duluan tadi yang udah bilang kalo foto sama Queen!” Sewot Shyeren.
Aku sungguh muak ketika mereka sedang ribut untuk memperdebatkan sesuatu yang tidak penting, inilah kenapa lebih baik diam saja atau mencari cara kabur.
“Dah lah! Lu berdua itu banyak bacot tau gak! Diem aja kek, rempong amat jadi orang.” Ketus Yuka pada dua saudara itu.
“Apaan sih!” Ketus Shyeren.
“Lu kok sensi mulu sih akhir-akhir ini! PMS lu!” Ketus Anna.
“Lu bedua tuh makin nyebelin tau gak! Udah kayak setan lagi rebutan hasil buruan.” Sahut Rina menohok.
“Kalian akhir-akhir ini kok berantem mulu sih?” Timpal Miss Morgana.
“Hftt, aku lagi pingin sendiri! Jangan ada yang ngikutin!” Ujarku yang mulai merasa jengah.
“Mau gue temenin?” Tawar Rizki.
“Gak usah.” Ucapku datar.
“Udah, kalian berantem mulu. Dia kan bilangnya sen-di-ri, kalian harusnya bisalah ngertiin dia.” Ujar Natha yang juga merasa jengah melihat perdebatan mereka.
“Mm, sama lu aja deh Tha. Kuy!” Ucapku segera meraih tangan Natha untuk kugandeng, dan berlalu pergi meninggalkan mereka.
“Hah?!” Ucap Natha yang terkejut dengan perlakuan tiba-tiba dariku.
.
-
.
*Nathaniela POV*
Aku yang memang sedari awal tidak memiliki teman untuk sekedar menimbrung atau berbincang-bincang, kuputuskan untuk bergabung bersama teman satu organisasiku. Siapa lagi kalau bukan Diva dan tuyul-tuyulnya itu, juga ada Rizki, Miss Morgana, dan tunangannya Miss Morgana.
Gadis itu tiba-tiba memintaku untuk menemaninya, sedangkan aku hanya bisa menyahutinya dengan sahutan rasa terkejut. Kupikir ia akan membawaku ke tempat yang lebih sepi, namun ternyata ia justru membawaku ke keramaian. Gadis ini memang sulit untuk ditebak, sifatnya tidak menentu dan selalu berubah-ubah.
Pernah aku berpikir, tentang siapakah gadis ini sebenarnya. Seolah apa yang selalu kulihat di setiap harinya bukanlah ia yang sebenarnya, melainkan hanya topeng untuk menutupi sesuatu yang memang tidak ingin dipertunjukkan olehnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Bee [END]
RomanceG X G ! #Lebah Takdir memang memiliki caranya sendiri, untuk mempertemukan dan memisahkan. Seperti bagaimana kisahku dipertemukan denganmu. Kamu dan aku itu berada dalam ruang yang sama, namun dalam lingkup yang berbeda. . #Madu Takdir itu tak terd...