..
.
"Ketika seseorang mendengar fakta, akan ada dua reaksi berbeda setelah mereka mendengarnya.
Orang bijak akan merenung, sedangkan orang bodoh akan tersinggung.".
.
.
Hotel - 07:35 PM
*Diva POV*
Tibalah kami di hotel, tampak Onee dan kak Grace berdiri di depan pintu kamar tempatku. Namun tak kulihat adanya teman-temanku di sekitar sini, itu artinya mereka masih belum kembali. Onee memberiku tatapan menginterogasi, sedang kak Grace menatapku seolah meminta penjelasan.
"Kamu kenapa?" Ujar kak Grace yang melihatku jalan terpincang di papah oleh Caren.
"Cuma jatuh." Jawabku singkat.
"Kalian dari mana? Morgana menghubungiku kalau kalian tidak bersama mereka." Ujar Onee datar dan dingin.
"Kami tertinggal bus karna aku mencarinya tanpa sepengetahuan Morgana, kemudian ke klinik untuk mengobati lukanya." Jelas Caren.
"Terima kasih sudah menemani dan menjaga adikku, alangkah baiknya kita berbincang di dalam kamar saja." Ujar kak Grace pada Caren.
Namun Onee menarik kasar lenganku untuk menjauhinya, ia menatap Caren dengan tatapan tak suka. Kuberikan kunci kamar pada kak Grace, ia yang paham segera meraih kunci itu kemudian membuka pintu.
.
Hening
.
Tidak ada satupun yang memulai obrolan ketika kami masuk ke dalam ruangan, seolah enggan untuk saling berbicara.
"Kenapa kamu bisa jadi seperti ini?!" Ujar Onee dingin.
"Tadinya aku bersama temanku membahas tentang fotografi, tapi ia dipanggil oleh temannya untuk foto bersama, jadi tinggallah aku sendiri. Kulihat seekor kucing terjepit di sela-sela tiang proyek pembangunan, dengan nekat aku memanjat untuk menyelamatkan. Kucing itu terlalu takut dan panik, ketika aku mendekapnya untuk kubawa turun ia melompat secara tiba-tiba. Aku terpeleset kemudian terpental jatuh, namun sebelum jatuh ke tanah logam tajam tersangkut dan menggores kakiku." Jelasku secara detail dan rinci.
"Sebaiknya biarkan saja! Lihat kondisimu sekarang!" Ketus Onee padaku.
"Aku tidak bisa membiarkan makhluk hidup lain menderita di depan mata, jika aku tidak menyelamatkannya bisa-bisa kucing itu yang mati karna terkena ujung tajam benda logam di sana. Terlebih aku sangat menyukai kucing, aku tidak bisa membiarkan mereka menderita begitu saja jikalau aku mengetahuinya." Ujarku.
"Itu bagus, sebagai sesama makhluk hidup kamu masih memiliki perasaan. Dan kamu juga masih memiliki jiwa kemanusiaan." Ujar kak Grace memujiku dan menohok bagi ucapan Onee sebelumnya.
"Apa maksudmu?! Dasar wanita jalang!" Ujar Onee emosi atas ucapan kak Grace.
"Sudah, sudah! Kak Grace, jangan ngomong yang aneh-aneh ishh! Kebiasaan." Ujarku pada kak Grace.
"Dasar wanita jalang tidak berpendidikan! Sepertinya kamu tidak memiliki etika yang baik untuk berbicara." Ujar Onee dingin dengan tampang tak suka.
"Ketika seseorang mendengar fakta, akan nampak dua reaksi yang berbeda usai mereka mendengarnya." Ujarku.
"Seperti apa?" Sahut kak Grace bertanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Bee [END]
Любовные романыG X G ! #Lebah Takdir memang memiliki caranya sendiri, untuk mempertemukan dan memisahkan. Seperti bagaimana kisahku dipertemukan denganmu. Kamu dan aku itu berada dalam ruang yang sama, namun dalam lingkup yang berbeda. . #Madu Takdir itu tak terd...