Part - 07

5.5K 389 5
                                    

WARNING ⚠ 18+
Dimohon untuk bijak bagi pembaca yang di bawah usia!
Terima kasih atas perhatian dan pengertiannya.

.

.

.

Rumah - 01:22 PM

*Diva POV*

Jantungku berdebar-debar, seolah protes ingin keluar dari tempatnya.

'Sial, kenapa aku merasa seolah telah berhasil ditakhlukan olehnya?!' Kesalku pada diriku sendiri.

.

Deg.

.

Deg.

.

Deg.

.

Semakin ia mengikis jarak diantara kita, kurasakan ujung hidung mancungnya itu menyentuh pipi kiriku.

.

.

.

Kemudian, -

.

.

.

Aku mendengar suara.

.

'Cekrek.'

.

Ia mengambil ponselnya untuk memotret ekspresi wajahku, setelah itu tertawa dengan puasnya.

"Bwahahahaha..., lucu sekali ekspresimu." Ucapnya sambil menaik turunkan kedua alisnya.

'Sial! Wanita sialan ini!' Umpatku dalam hati.

Aku yang tadi dibuat tegang dan gugup setengah mati, sekarang mendadak merasa kesal sendiri.
Sungguh kurutuki diriku dan kebodohanku.

Kuputar bola mataku malas sambil berdecih.

"Apa-apaan kau ini! Cepat hapus fotonya!" Ucapku kesal padanya.

"Tidak mau." Ucapnya santai.

'Ingin sekali kucaci maki kemudian kuusir dia dari rumah ini!'

Wanita jalang ini benar-benar, sungguh teramat sangat menyebalkan.

"Cepat hapus fotonya! Atau-" Ucapku merasa geram padanya.

"Atau apa? Humm?" Ucapnya memotong kalimatku.

'Shit! Aku benci seringaian itu!'

"Sudahlah, aku tidak ingin berdebat denganmu! Dasar tante-tante menyebalkan!" Ucapku dengan menekan akhir kalimatku.

Aku tau, tidak ada gunanya mengusirnya dari dalam kamarku. Jadi kuputuskan untuk pergi dari kamar ini, lagipula tidak ada barang yang menurutku berharga di sini.

Baru saja aku akan melangkahkan kakiku, wanita menyebalkan ini tiba-tiba menarik kasar tanganku.

"Ouch.. Sakit! Lepaskan!" Ucapku kesal sambil menahan sakit cengkraman tangannya yang kuat itu di pergelangan tanganku.

"Mau kemana? Urusan kita belum selesai." Ucapnya menggoda, dan lagi-lagi masih dengan smirk menyebalkan di wajahnya.

"Apa mau mu?!" Kataku sedikit meninggikan intonasi.

"Kamu." Jawabnya singkat.

Tapi entah mengapa terasa sangat menyebalkan. Aku benci situasi ini, aku benci perkataanku yang menanyai apa maunya, dan aku benci dia!

Honey Bee [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang