●●● Step Backward ●●●
Sepasang orang yang begitu serasi tengah sibuk memasangkan cincin pertunangan satu sama lain dengan raut wajah dingin yang menghiasi keduanya .
Diruangan besar yang dihiasi beberapa pernak pernik cantik , makanan yang tersaji dengan begitu banyak dan begitu menggugah selera , bahkan yang datang pun hanya keluarga kedua belah pihak saja .
Setelah sudah saling memasangkan cincin mereka para orang yang menyaksikan hal tersebut pun mulai bertepuk tangan dengan sangat meriah dan sesekali bersorak .
" Selamat ya , kalian berdua resmi bertunangan "- ucp Daniel yang merupakan ayah dari gadis tersebut
" Mungkin berikan waktu untuk mereka berdua saling mengobrol dan berusaha untuk mendekatkan diri "- ucp geral ayah dari lelaki tersebut
Keduanya hanya diam lalu berjalan menuju ke pojok ruangan mewah ini dengan begitu enggan .
Saat sudah saling berhadapan , mereka berdua malah hanya diam tak saling berbicara satu sama lain .
" Jangan berharap gue bakal nerima ini "-ucp David menatap kearah salma yang berdiri didepannya dengan tatapan dingin
" Gak akan "- ucp salma begitu acuh , menatap david dengan sedikit mendongak karna lelaki itu benar - benar terlampau tinggi , bahkan salma hanya sebatas bahu nya saja .
" Dan ya , Kalo lo sampek bilang kesemua nya kalo lo adalah tunangan gue , liat aja apa yang bakalan gue lakuin "- ancam david yang sukses membuat salma menatap david dengan senyuman miring
" Lo pikir gue mau , enggak sama sekali "- tegas salma menatap david dengan tatapan sinis
" Gue bakal berusaha buat batalin pertunangan paksa ini "- ucp david begitu dingin
" Gue gak mungkin ngelanjutin ini semua sama cewek yang sama sekali gak gue cinta " - ucp david pergi begitu saja meninggalkan salma yang masih diam terpaku dan sibuk tenggelam dalam pikirannya sendiri .
Entah kenapa beberapa minggu yang lalu saat ia sudah kembali ke indonesia kedua orang tuanya sudah sibuk mengatur rencana pertunangannya dengan lelaki yang sama sekali tak ia kenal . Bahkan salma hanya bisa pasrah saat itu , ia juga harus meninggalkan semuanya akibat pertunangan ini .
Ia merasa bingung , berharap jika kedua orang tuanya berniat membatalkan pertunangannya dengan lelaki dingin itu , Namun pada kenyataannya masih tetap pada pendiriannya kali ini , tak pernah mendengarkan apa yang sebenarnya salma inginkan .
●●●<>●●●
Universitas Wuzen , Jakarta .
Salma berjalan melewati koridor - koridor kampus yang baru ia pijak dengan tatapan dingin yang menghiasi wajah cantiknya . Ia tau jelas jika beberapa mahasiswa yang ada disana menatap kearahnya dengan ekspresi bermacam - macam , ada yang hampir memekik , ada yang hanya diam dan terus menatapnya , bahkan ada juga yang memuji - muji dirinya .
Ia tak merasa kaget , karna itu juga sudah biasa ia dapatkan .
KAMU SEDANG MEMBACA
Step Backward
Jugendliteratur" Lepasin gueee , Akhhh-" pekik gadis itu saat lelaki tersebut menjambak rambut nya hingga membuat gadis itu meringis kesakitan " Lo gak dengerin perintah gue "- ucp lelaki itu dengan suara beratnya yang terlihat begitu menakutkan " Engghh- Lepas...